Keraton Yogya Sewakan Lahan Buat Tol Senilai Rp12 Ribu per Meter

CNN Indonesia
Jumat, 25 Jul 2025 05:52 WIB
Keraton Yogyakarta sepakat menyewakan aset Tanah Kasultanan seluas 320 ribu meter persegi untuk proyek dua jalan tol, dengan harga sewa Rp12.500 per tahun.
Keraton Yogyakarta sepakat menyewakan aset Tanah Kasultanan seluas 320 ribu meter persegi untuk proyek dua jalan tol, dengan harga sewa Rp12.500 per tahun. (Foto: Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)
Sleman, CNN Indonesia --

Keraton Yogyakarta sepakat menyewakan aset Tanah Kasultanan atau Sultan Ground (SG) seluas 320 ribu meter persegi untuk proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo melalui skema sewa jangka panjang.

Dikutip dari laman resmi Pemda DIY, pemerintah dalam kesepakatan ini menyewa lahan tersebut dengan harga Rp12.500 per meter per tahun, atau setara Rp500 ribu per meter untuk jangka waktu 40 tahun.

Total nilai sewa mencapai Rp160 miliar. Angka ini diklaim tergolong sangat rendah secara proporsional jika dibandingkan dengan manfaat proyek jalan tol yang berskala strategis nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan menyewakan tanah SG dengan harga simbolik, Keraton mencoba menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya dan pembangunan nasional bisa berjalan beriringan. Melalui skema, Keraton menegaskan keberpihakannya pada kepentingan rakyat tanpa mengabaikan tata kelola yang sah dan berkeadaban.

Lebih lanjut, dijelaskan jika seluruh lahan yang disewakan ini berstatus SG. Sedangkan beberapa bidang sebelumnya merupakan tanah anggaduh kalurahan, yakni hak pakai oleh pemerintah desa. Tetapi, hak anggaduh itu sudah dikembalikan secara resmi kepada Keraton, sehingga secara administratif seluruh bidang kini berstatus murni SG.

Penghageng II Panitikismo, KRT Suryo Satriyanto menerangkan jika pengembalian hak anggaduh ini menjadi syarat penting supaya proses sewa tidak menimbulkan tumpang tindih administratif.

"Agar tidak terjadi kesalahan dalam administrasi sewa, maka hak anggaduh dari kalurahan terlebih dahulu dikembalikan kepada Kraton. Setelah itu, baru disusun skema sewa yang sah secara hukum dan adat," ujar Suryo dalam keterangannya.

Keraton pun memberikan kompensasi tahunan kepada kalurahan yang mengembalikan hak anggaduh sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi.

Terpisah, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Roy Rizali Anwar memastikan seluruh biaya sewa ditanggung oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yakni sebesar Rp160 miliar untuk 320 ribu meter persegi selama masa konsesi.

"Masuk ke investasinya BUJT," kata Roy di Jakarta, Senin (21/7).

Lahan SG seluas itu dipakai untuk dua Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo.

Untuk proyek Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo, lahan yang digunakan mencapai 245.302 meter persegi. Mencakup 177 bidang tanah desa dan 17 bidang SG.

Proyek ini terbagi dalam tiga tahap yang targetnya beroperasi penuh pada 2028. Ruas Klaten-Prambanan telah selesai dan kini beroperasi tanpa tarif. Ruas Prambanan-Purwomartani telah mencapai progres 78,93 persen. Sedangkan ruas lainnya, seperti Purwomartani-Maguwo dan JC Sleman-Trihanggo, masih dalam tahap pembangunan.

Adapun Jalan Tol Yogyakarta-Bawen memanfaatkan lahan seluas 75.440 meter persegi, meliputi 90 bidang tanah desa dan 8 bidang SG. Jalan tol sepanjang 75,12 kilometer ini terbagi menjadi enam seksi, menghubungkan Yogyakarta hingga Bawen melalui Borobudur, Magelang, Temanggung, dan Ambarawa.

[Gambas:Video CNN]

(kum/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER