Rosan: Kami Tak Tolerir yang Aneh-aneh di Laporan Keuangan BUMN

CNN Indonesia
Selasa, 29 Jul 2025 18:58 WIB
CEO Danantara melarang bos-bos BUMN melakukan rekayasa keuangan agar seolah-olah performa perusahaan terlihat baik.
CEO Danantara melarang bos-bos BUMN melakukan rekayasa keuangan agar seolah-olah performa perusahaan terlihat baik. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA).
Jakarta, CNN Indonesia --

Chief Excecutive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani mengumpulkan petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memberikan peringatan keras tentang larangan rekayasa laporan keuangan.

Ia memanggil pimpinan BUMN secara bertahap mulai dua hari lalu. Rosan menegaskan tidak akan menoleransi tindakan aneh BUMN di bawah pengelolaannya.

"Kita enggak ada toleransi lagi tuh untuk yang macam-macam, yang aneh-aneh. Ibaratnya buku (laporan keuangan) dipercantik segala macam, enggak ada," kata Rosan usai konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta Selatan, Selasa (29/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rosan meminta operasional BUMN dilaksanakan dan dilaporkan apa adanya. Dia menuntut kinerja di lapangan yang benar-benar ciamik tanpa rekayasa.

Dia menyampaikan tugas perusahaan pelat merah ke depan bukan sekadar fokus mencari untung. Menurutnya, BUMN harus menunjukkan performa dengan tetap menjaga kualitas.

"Kalau intinya hanya ingin cari profitabilitas yang tinggi saja, tetapi hasil dari, mohon maaf, financial engineering yang macam-macam, kita juga pahamlah mengenai itu. Sekarang era itu sudah tidak boleh lagi," ujarnya.

"Jadi, benar-benar dari performance yang baik, yang benar, dan dari hasil operasional perusahaan tersebut," imbuh Rosan.

Danantara alias Daya Anagata Nusantara adalah 'bayi baru' yang dilahirkan Presiden Prabowo Subianto. Kehadiran Danantara diatur dalam UU Nomor 1 Tahun 2025 selaku revisi UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.

Presiden Prabowo Subianto mengatakan Danantara mengelola aset lebih dari US$1.000 miliar atau setara Rp16.343,29 triliun (asumsi kurs Rp16.343 per dolar AS). Ia menegaskan Danantara dibentuk sebagai sovereign wealth fund (SWF) atau dana kekayaan negara untuk masa depan bangsa.

[Gambas:Video CNN]

(skt/dhf)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER