Bahlil Ungkap 30 Ribu Sumur Minyak Rakyat Siap Digarap Tahun Ini
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan sudah ada 30 ribu sumur minyak rakyat yang terdeteksi dan siap menambah produksi minyak nasional pada tahun ini.
Sumur rakyat itu semuanya terdata berdasarkan laporan kepala daerah yang hari ini hadir dalam rapat kerja di Kementerian ESDM, Selasa (29/7).
"Ya sekitar 20-30 ribu sumur. Jadi cukup banyak sekali setelah diidentifikasi," ujar Bahlil di Kantornya.
Menurutnya, sumur tersebut siap untuk dikerjasamakan dan digarap tahun ini. Lokasi sumur rakyat terbanyak berada di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Aceh dan Sumatera Utara.
Nantinya, sumur rakyat ini akan dikerjasamakan dengan koperasi, BUMD dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Namun, Bahlil menekankan kerja sama ini tidak termasuk dengan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) karena segmennya berbeda.
"Nggak (Kopdes Merah Putih). Beda lah, Beda barangnya kan," jelasnya.
Bahlil menekankan semua minyak hasil produksi sumur rakyat yang terindetifikasi sudah bisa dijual ke PT Pertamina (Persero) mulai 1 Agustus 2025. Untuk harga, masih sesuai dengan aturan yang ditetapkan yakni hingga 80 persen dari harga Indonesian Crude Price (ICP) yang merupakan patokan harga jual minyak mentah Indonesia.
"Ketika produksinya sudah ada dari sumur-sumur masyarakat, maka Pertamina sebagai off-take-out dan harganya antara 70 persen dari ICP sampai 80 persen," kata dia.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan masih menunggu data jumlah sumur rakyat lainnya dari beberapa wilayah yang belum menyampaikan. Pihaknya akan menunggu sampai 5 Agustus 2025.
Apabila sampai tenggat waktu masih ada yang belum menyerahkan, maka Kementerian ESDM akan mengerjakan yang sudah terdata saja.
"Untuk eksekusi, kita minta tanggal 5 Agustus mereka sudah menyampaikan data ke Kementerian ESDM. Mana yang sudah ada itu kita akan fasilitasi dan akan eksekusi bagaimana sumur masyarakat itu bisa mendapatkan legalitas," pungkas Yuliot.
(ldy/pta)