Trump Ancam India Tarif 25 Persen Jika Kesepakatan Dagang Gagal

tim | CNN Indonesia
Rabu, 30 Jul 2025 20:38 WIB
Trump berulang kali mengkritik neraca dagang AS-India yang timpang. Ia juga mengecam tingginya tarif India, yang dinilai salah satu yang tertinggi di dunia.
Trump berulang kali mengkritik neraca dagang AS-India yang timpang. Ia juga mengecam tingginya tarif India, yang dinilai salah satu yang tertinggi di dunia. (Foto: AFP/ANGELA WEISS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif hingga 25 persen terhadap barang-barang impor dari India jika kedua negara gagal mencapai kesepakatan dagang yang telah lama dinegosiasikan.

"Mereka akan membayar 25 persen," kata Trump kepada wartawan dikutip dari CNN, Rabu (30/7).

Ancaman tarif tersebut muncul di tengah kebuntuan pembicaraan perdagangan antara AS dan India. Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer menyatakan kesepakatan dagang masih memerlukan negosiasi lanjutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka menyatakan ketertarikan kuat untuk membuka sebagian pasar mereka. Kami tentu bersedia melanjutkan pembicaraan. Namun, saya rasa kita masih membutuhkan lebih banyak negosiasi untuk melihat seberapa ambisius mereka," ujar Greer.

Trump memang kerap menekan negara mitra dagang untuk membuka pasar bagi produk AS, termasuk India.

Meski belum mengirimkan surat resmi ancaman tarif seperti yang dilakukan terhadap negara lain, Trump sebelumnya telah menetapkan tarif sebesar 26 persen atas barang India pada 2 April.

Menurut data Departemen Perdagangan AS, pada tahun lalu, AS mengimpor barang senilai US$87 miliar dari India. Sementara ekspor ke India tercatat sebesar US$42 miliar. Produk impor utama dari India termasuk farmasi, peralatan komunikasi, dan tekstil.

Trump berulang kali mengkritik neraca perdagangan AS-India yang timpang, dan menilai hubungan dagang dengan India sangat sulit. Ia juga mengecam tingginya tarif India dan menyebutnya sebagai salah satu yang tertinggi di dunia.

"Mereka mengenakan tarif lebih tinggi dari negara mana pun. Saya bilang ke Modi: kalian tidak memperlakukan kami dengan adil," jelas Trump.

Selain tarif, AS juga mempermasalahkan hambatan dagang non-tarif India, seperti pajak layanan digital dan peraturan impor yang dinilai memberatkan, termasuk persyaratan pengujian produk yang dianggap sangat membebani.

Pada Mei lalu, Trump sempat menyatakan bahwa India bersedia mengenakan tarif nol persen terhadap barang ekspor AS, meski klaim itu langsung dibantah oleh pihak India.

Menteri Luar Negeri India, S. Jaishankar menyebut pernyataan Trump tidak berdasar dan menekankan negosiasi antara kedua negara masih kompleks.

Kesepakatan perdagangan antara AS dan India sebelumnya ditargetkan selesai sebelum tenggat waktu yang ditetapkan Trump pada 1 Agustus. Namun, hingga kini belum ada kejelasan apakah kedua negara akan berhasil menjembatani perbedaan posisi mereka.

[Gambas:Video CNN]

(pta/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER