Satsiber TNI Gandeng Sucofindo Tingkatkan Keamanan Siber Nasional

KSO/IDSurvey | CNN Indonesia
Kamis, 31 Jul 2025 17:57 WIB
Satsiber TNI dan PT Sucofindo adakan pelatihan ISO 27001:2022 untuk meningkatkan ketahanan siber nasional dari ancaman-ancaman digital.
Foto: KSO/IDSurvey.
Jakarta, CNN Indonesia --

Dalam rangka memperkuat ketahanan siber nasional, Satuan Siber Tentara Nasional Indonesia (Satsiber TNI) menggandeng PT Sucofindo (Persero) menyelenggarakan pelatihan Awareness ISO 27001:2022.

Pelatihan yang berlangsung di Aula Satsiber TNI, Jakarta ini ditujukan bagi para personel Satsiber TNI guna meningkatkan pemahaman tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman siber, pengenalan serangan dan pencegahan dini yang tepat di era digital.

Komandan Satuan Siber TNI, Brigjend. TNI J.O. Sembiring memgatakan kegiatan ini penting karena untuk mewujudkan cyber resilience membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat Sucofindo sebagai BUMN yang begitu antusias untuk mewujudkan ketahanan di bidang keamanan siber ini. Kami mencoba belajar dan menggandeng Sucofindo dalam beberapa kegiatan mendatang," tuturnya.

Direktur Layanan Industri Sucofindo, Budi Utomo menjelaskan ISO 27001:2022 merupakan standar internasional terbaru yang mengatur penerapan sistem manajemen keamanan informasi secara menyeluruh.

Pelatihan ini menjadi bentuk kontribusi PT Sucofindo (Persero) dalam mendukung penguatan keamanan siber nasional dan menjadi langkah strategis dalam memperkuat tata kelola data dan sistem informasi di lingkungan militer, terutama menghadapi dinamika ancaman siber yang semakin kompleks.

"Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran serta pemahaman para personel TNI dalam mengelola keamanan informasi sesuai dengan praktik terbaik global," ujarnya.

Dia menambahkan, selain itu, dari pelatihan ini diharapkan juga dapat meningkatkan keterampilan semua pihak dalam menghadapi tantangan siber, membangun budaya keselamatan dan keamanan siber yang baik.

"Termasuk kemampuan pengembangan tools terkait sesuai dengan Standar Keamanan Siber dengan prinsip Zero Trust," jelasnya.

J.O. Sembiring memaparkan, pelatihan ini mencakup topik-topik krusial, seperti prinsip dasar keamanan informasi dan kebijakan pengamanan data, identifikasi risiko dan kontrol keamanan siber, perubahan signifikan pada versi ISO 27001:2022, hingga simulasi risiko dan penanganan insiden siber di sektor strategis.

Di akhir acara, J.O. Sembiring merencanakan pelatihan berkala dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalisme dan kemampuan prajurit TNI. Tak hanya itu pihaknya juga mendorong kolaborasi berkelanjutan dengan mitra professional, seperti Sucofindo dan BSSN Pusat Siber Kementerian Pertahanan sebagai peninjau dalam pelatihan ini.

"Ke depan, kami akan membuat pelatihan ini terus ada dan akan mencoba membuat latihan gabungan lagi dengan melibatkan kementerian dan lembaga. Tujuannya, agar setiap prajurit TNI memiliki kesiapan dan ketangguhan dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang," tutup J.O. Sembiring.

(ory/ory)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER