REKOMENDASI SAHAM

Intip Pilihan Saham Pendulang Cuan di Awal Agustus

CNN Indonesia
Senin, 04 Agu 2025 07:00 WIB
Sejumlah analis memperkirakan IHSG merosot pada pekan pertama Agustus 2025 sembari pasar menanti rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 53,43 poin atau naik 0,71 persen ke level 7.537 pada Jumat (1/8) lalu.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp14,97 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 29,09 miliar saham.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat tiga hari. Sementara, dua hari sisanya melemah. Hanya saja, performa indeks tercatat melemah 0,08 persen sepanjang pekan kemarin.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode tanggal 28 Juli sampai dengan 1 Agustus 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup mayoritas positif.

Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami kenaikan sebesar 3,37 persen dari Rp13.519 triliun menjadi Rp13.599 triliun pada penutupan pekan lalu.

Kemudian, rata-rata volume transaksi harian mengalami peningkatan tertinggi sebesar 18,80 persen dari 27,40 miliar menjadi 32,55 miliar lembar saham.

Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian tercatat mengalami penurunan sebesar 0,26 persen dari Rp16,09 triliun menjadi Rp16,05 triliun.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian pun turut meningkat yakni sebesar 2,44 persen dari 1,73 juta kali transaksi menjadi 1,77 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.

"Adapun investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp73,66 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp61,98 triliun," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (1/8).

Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan indeks saham pada sepekan ini bergerak campuran cenderung melemah terbatas dalam kisaran support 7.375 dan 7.780.

Ia melihat pasar akan mencermati sejumlah rilis laporan keuangan semester I-2025. Beberapa emiten seperti sektor batu bara menunjukkan penurunan kinerja, sementara sektor agrikultur, khususnya kelapa sawit, mencatatkan hasil yang positif.

Menurut Oktavianus, kondisi ini berpotensi mendorong rotasi sektoral, di mana investor berpindah ke sektor-sektor dengan kinerja yang lebih baik.

Selain itu, pelaku pasar juga menunggu data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia diperkirakan tumbuh sekitar 5 persen secara tahunan. Hal ini dinilai positif karena mencerminkan konsumsi dan aktivitas ekonomi yang masih terjaga.

"Meski demikian, mulai berlakunya tarif resiprokal dari Amerika Serikat per 1 Agustus juga kami perkirakan akan berdampak pada perekonomian domestik di paruh kedua 2025," ujar Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (3/8).

Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi. Pertama, saham Indocement Tunggal Prakarsa atau INTP yang ditutup menguat 6,67 persen ke posisi 5.600 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi INTP dapat menyentuh level 6.050 pada pekan ini.

Kedua, saham Telkom Indonesia atau TLKM yang ditutup menguat 3,47 persen ke posisi 2.980 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi TLKM dapat menyentuh level 3.150 pada pekan ini.

Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam sepekan ini masih rawan melanjutkan koreksinya dengan level support di 7.231 dan resistance di 7.760.

Herditya memprediksi sejumlah faktor yang memengaruhi pergerakan pasar antara lain kelanjutan isu tarif dagang global, rilis laporan keuangan emiten untuk semester I-2025, serta data makroekonomi dari China dan pertumbuhan PDB Indonesia.

"Investor akan mencermati berbagai sentimen seperti tarif dagang, kinerja emiten, dan data ekonomi utama yang dapat memengaruhi arah IHSG," jelas Herditya.

Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan. Herditya merekomendasikan saham Bank Raya Indonesia atau AGRO yang ditutup menguat 0,96 persen ke level 210 pada pekan lalu. Ia memproyeksi AGRO dapat menyentuh level 230 pekan ini.

Kemudian, Herditya merekomendasikan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk atau RATU yang ditutup menguat 2,61 persen ke posisi 7.850 pekan lalu. Ia memproyeksi RATU dapat menyentuh level 8.650 pada pekan ini.

Herditya juga merekomendasikan saham PT WIR ASIA Tbk atau WIRG yang ditutup menguat 7,27 persen ke level 118 pada pekan lalu. Ia memproyeksi WIRG bisa menyentuh level 135 pada pekan ini.

(del/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK