Pedagang Pasar Kecipratan Untung Imbas Temuan Beras Oplosan

CNN Indonesia
Selasa, 05 Agu 2025 16:46 WIB
Pedagang beras di pasar tradisional mendapatkan keuntungan dari kasus beras oplosan yang ditemukan di ritel modern. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pedagang beras di pasar tradisional kecipratan untung dari kasus beras oplosan yang ditemukan di ritel modern.

Keuntungan itu salah satunya dirasakan oleh Zainul, pedagang beras di Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Ia mengatakan kiosnya mulai didatangi konsumen yang sebelumnya biasa membeli beras di ritel modern.

"Ada beberapa yang jadi datang ke sini karena di ritel kan ditarik-tarik (beras oplosan)," kata Zainul saat ditemui CNNIndonesia.com Selasa (5/8).

Ia mengungkap keluhan beberapa konsumen soal kualitas beras yang mereka beli di ritel modern. Ada konsumen yang mengeluhkan beras berair, ada juga yang menemukan beras agak kuning.

Meski demikian, Zainul mengatakan penambahan jumlah konsumen ke kiosnya tidak terlalu signifikan. Hal itu disebabkan ada sekitar tujuh penjual beras di Pasar Rumput.

"Di sini ada banyak yang jual, jadi enggak terlalu (banyak pembeli bertambah), istilahnya ya ada aja," katanya.

Sementara itu, cerita sedikit berbeda disampaikan Nurma, pedagang beras di Pasar Santa, Jakarta Selatan. Ia bercerita ada saja konsumen yang beralih dari ritel modern, tapi mereka belum mampir ke toko beras Nurma.

"Ada aja mungkin ya yang jadi beli beras di pasar tradisional, tapi kalau saya enggak terlalu ketemu gitu dia sebelumnya beli di ritel terus jadi ke sini," ujar Nurma.

Sementara itu, sebagian konsumen berbagi cerita alasan mereka memilih belanja beras di pasar tradisional dibandingkan ritel modern.

Isna, salah satu pembeli beras di Pasar Rumput mengatakan sudah lama membeli beras di pasar tradisional. Ia mengaku lebih sering membeli beras di pasar tradisional karena biasanya membeli beras 50 kg sekaligus.

"Kalau beli yang 5 kg di ritel cepat habis, jadi bolak-balik. Mending langsung beli isi kemasan gede," tutur Isna.

Senada, Risma juga sudah belanja di pasar tradisional sejak lama. Ia beralasan tempat tinggalnya lebih dekat dengan pasar tradisional ketimbang ritel modern.

"Tinggalnya kan deket sini (pasar), sekalian aja beli beras beli sayur beli daging semuanya di sini," kata Risma.

Fenomena beras oplosan marak belakangan ini. Beras oplosan marak beredar di toko ritel.

Satgas Pangan Polri sebenarnya menyatakan tidak akan menarik beras yang diduga oplosan dari peredaran. Mereka hanya meminta produsen menurunkan harga sesuai kualitas beras.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga meminta produsen tidak menarik beras diduga oplosan dari pasaran. Hal itu dilakukan guna mencegah kelangkaan beras di masyarakat.

"Yang jelas pemerintah tidak minta menarik. Pemerintah hanya minta supaya ritel modern menyesuaikan harga terhadap komoditas beras yang tidak sesuai takaran kemarin dan mutunya juga," ucap Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag Moga Simatupang saat ditemui di Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (4/8).

(fby/dhf)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK