73 Persen Penghasilan Warga Bergaji 1 Juta Habis Buat Judi Online

CNN Indonesia
Rabu, 06 Agu 2025 17:20 WIB
PPATK menemukan kecenderungan masyarakat berpenghasilan rendah lebih banyak menggunakan pendapatannya untuk bermain judol.
PPATK menemukan kecenderungan masyarakat berpenghasilan rendah lebih banyak menggunakan pendapatannya untuk bermain judol. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan kelompok masyarakat bergaji Rp1 Juta atau lebih rendah menggunakan 72,95 persen penghasilannya untuk bermain judi online (judol).

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana berkata ada kecenderungan porsi uang untuk judol semakin kecil di kelompok yang bergaji lebih tinggi.

"Masyarakat berpendapatan menengah bawah cenderung menggunakan sebagian besar penghasilan yang mereka terima untuk judi online," kata Ivan di Kantor PPATK, Jakarta, Rabu (6/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data akhir 2024 itu juga menunjukkan masyarakat berpenghasilan Rp1 juta-Rp2 juta menggunakan 44,35 persen uangnya untuk bermain judol. Sementara itu, orang bergaji Rp2 juta-Rp5 juta menggunakan 35,06 persen gajinya untuk judol.

Ivan mengatakan kelompok masyarakat bergaji Rp1 miliar justru memiliki porsi bermain judol lebih sedikit. Hanya 2,73 persen penghasilan kelompok ini yang dipakai bermain judi.

"Jadi sampai 2024, kami menemukan bahwa paling banyak habiskan uangnya adalah masyarakat yang uangnya paling rendah," tuturnya.

PPATK juga mengungkap sebagian besar pemain judol menjadi korban pinjaman online (pinjol). Data PPATK menemukan 3,6 juta orang dari 7 juta pemain judol terjerat pinjol.

"Yang terjadi terjerat judol larinya pinjol," ucapnya.

PPATK juga mencatat sebaran pemain judol. Mereka banyak tinggal di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/dhf)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER