Zhong Huijuan, Ratu Farmasi China Berharta Rp307,16 T
Siapa yang menyangka, seorang guru kimia sekolah menengah bisa menjadi salah satu orang terkaya dunia? Dialah Zhong Huijuan, perempuan yang berhasil membangun kerajaan farmasi di China, Hansoh Pharmaceutical Group.
Berdasarkan catatan Forbes, Minggu (10/8), total kekayaan Zhong mencapai US$18,9 miliar atau setara Rp307,16 triliun (asumsi kurs Rp16.252 per dolar AS).
Lantas bagaimana kisah hidup Zhong?
Dilansir dari berbagai sumber, Zhong lahir di Lianyungang, Jiangsu, China pada April 1961. Tak banyak informasi mengenai keluarga yang membesarkannya.
Lihat Juga : |
Saat kuliah, Zhong mengambil jurusan kimia di Jiangsu Normal University. Setelah lulus, ia mengajar mata pelajaran tersebut di Sekolah Menengah Yan'an di Lianyungang.
Tak lama, Zhong menikah dengan Sun Piaoyang, manajer di pabrik farmasi pelat merah di kota tersebut.
Pada 1995, Zhong memutuskan untuk berhenti mengajar dan membantu suaminya mengurus perusahaan farmasi yang baru didirikan, Jiangsu Hansoh Pharmaceutical.
Perusahaan itu didirikan oleh Sun bersama sejumlah investor dari Hong Kong. Awalnya, perusahaan hanya memiliki 10 karyawan.
Lihat Juga : |
Sun, yang saat itu masih bekerja di perusahaan pelat merah, kelimpungan dalam mengurus perusahaan tersebut. Ia lalu menyerahkan pengelolaan Hansoh Pharmaceutical ke istrinya.
Dilansir SCMP, Zhong berhasil membawa perusahaan berkembang pesat. Dalam tempo dua tahun, perusahaan meraup pendapatan sebesar US$4,5 juta.
Perusahaan kemudian meluncurkan pabrik pertamanya untuk formulasi oral pada 2000.
Kemudian, pada 2016, Hansoh Pharmaceutical menerima pembiayaan dari Hillhouse Capital Group, salah satu perusahaan ekuitas swasta terkemuka di Asia.
Lihat Juga : |
Salah satu kunci kesuksesan perusahaan adalah kebijakan Zhong yang mendukung lini riset dan pengembangan (R&D) perusahaan.
Ia tak ragu menyisihkan 5 persen hingga 10 persen keuntungan perusahaan untuk mengembangkan obat antibiotik, psikotropika, endokrin, antidiabetes, pencernaan hingga kanker.
Tak heran, di tangan Zhong, Hansoh sukses menjelma menjadi produsen obat terbesar di China. Melihat perkembangan itu, investor pun semakin banyak.
Hansoh berhasil mengumpulkan US$344 juta dari sembilan investor utama, termasuk dana kekayaan negara Singapura, GIC, dan perusahaan investasi Tiongkok, Boyu Capital.
Pada musim panas 2019, Hansoh Pharmaceutical akhirnya resmi melantai di Bursa Saham Hong Kong dengan raupan dana US$1 miliar. Kala itu, valuasi perusahaan mencapai US$10 miliar.
Zhong memiliki 66 persen saham perusahaan melalui Sunrise Trust. Sehari setelah Hansoh melantai, Zhong masuk jajaran perempuan terkaya di Asia dengan total harta US$10,5 miliar.
Kekayaan Zhong sempat mendekati US$20 miliar lantaran saham Hanson melesat ketika pandemi covid-19.
Pada 2022, Hansoh bermitra dengan Bill & Melinda Gates Foundation untuk menyokong Global Health Drug Discovery Institute.
Saat ini, Zhong masih menjabat sebagai CEO Hansoh Pharmaceutica dan tinggal bersama keluarganya di Shanghai. Ia juga melibatkan putri semata wayangnya, Sun Yuan, sebagai direktur eksekutif perusahaan.
(sfr/pta)