Harga Minyak Lesu Awal Pekan Ini
Harga minyak dunia turun pada awal perdagangan Senin (11/8) dipicu oleh sejumlah faktor. Salah satunya kenaikan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap sejumlah negara.
Mengutip Reuters, harga minyak berjangka Brent turun 52 sen atau 0,78 persen menjadi US$66,07 per barel. Senada, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat merosot 58 sen ke level US$63,30 per barel.
Analis mengatakan selain tarif, pelemahan minyak juga dipicu peningkatan produksi OPEC, serta harapan pasar terhadap kemajuan dalam pembicaraan damai antara AS dan Rusia terkait konflik di Ukraina.
Ekspektasi pasar atas berakhirnya sanksi terhadap Rusia meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Alaska.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk merundingkan kesepakatan damai di Ukraina.
Di sisi lain, AS juga memperketat tekanan terhadap Moskow. Trump menetapkan batas waktu pada Jumat lalu bagi Rusia untuk menyetujui perdamaian, dengan ancaman sanksi sekunder terhadap para pembeli minyak Rusia jika kesepakatan tidak tercapai.
Selain itu, AS turut mendesak India untuk mengurangi pembelian minyak dari Rusia. Faktor lain yang menjadi sorotan pasar minggu ini adalah data inflasi AS yang akan dirilis Selasa.
Menurut analis pasar dari IG, Tony Sycamore, angka inflasi yang lebih lemah dari perkiraan dapat mendorong harapan penurunan suku bunga lebih awal dan lebih dalam, yang berpotensi meningkatkan permintaan minyak. Sebaliknya, inflasi yang tinggi bisa memicu kekhawatiran stagflasi dan menunda pelonggaran kebijakan moneter.
Pekan lalu, Brent mencatatkan penurunan mingguan sebesar 4,4 persen. Sementara WTI anjlok 5,1 persen, terbebani oleh prospek ekonomi global yang suram akibat tarif impor baru AS yang mulai berlaku pada Kamis lalu.
Kenaikan tarif ini diperkirakan akan menekan aktivitas ekonomi melalui gangguan rantai pasok dan tekanan inflasi yang lebih tinggi.
(ldy/agt)