Wakil Presiden ke -13 Ma'ruf Amin kembali menyinggung utang Presiden Prabowo Subianto kepadanya untuk membentuk Badan Pengembangan Ekonomi Syariah.
Hal itu ia sampaikan pada acara Sarasehan Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah "Refleksi Kemerdekaan RI ke-80 Tahun 2025" di Jakarta, Rabu (13/8).
"Pak Prabowo bilang kepada saya, 'Saya masih punya utang ke Pak Kiai tentang Badan (Pengembangan) Ekonomi Syariah.' Supaya ada untuk menavigasi jalannya semua ini melalui Badan (Pengembangan) Ekonomi Syariah itu," kata Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan badan ini merupakan transformasi dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Pembentukan badan ini perlu penerbitan keputusan presiden (keppres).
Ma'ruf mengaku masih terus menunggu Prabowo melunasi utangnya. Ma'ruf menyampaikan hal itu ke Menteri Keuangan Sri Mulyani yang hadir di acara tersebut.
"Bu Sri (Mulyani) mengikuti terus ini (pembentukan Badan Pengembangan Ekonomi Syariah), tinggal saya sebenarnya lagi nunggu berita dari Bu Sri," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ma'ruf juga menyampaikan kepada Sri Mulyani Indonesia harus memiliki undang-undang (UU) ekonomi syariah. UU itu akan mengintegrasikan berbagai aturan sebelumnya, seperti perbankan syariah maupun asuransi syariah.
Ma'ruf mengatakan ia juga telah berbicara dengan Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun terkait rencana penyusunan UU ekonomi syariah. Menurut informasi yang ia dapat, DPR akan menginisiasi RUU ekonomi syariah.
"Jadi saya kira Bu Sri sudah ada di sini, saya sudah sampaikan. Saya juga telah bicara dengan Pak Misbakhun. Saya kira tinggal tok saja kalau begitu," katanya.
Sebelumnya, Ma'ruf juga pernah menyinggung utang Prabowo membentuk Badan Pengembangan Ekonomi Syariah. Hal itu ia sampaikan pada Indonesia Sharia Forum (ISF) 2025.
Saat itu, Ma'ruf menekankan janji itu akan segera dilunasi oleh Prabowo. Sebab, pembentukan Badan Pengembangan Ekonomi Syariah tinggal menunggu Keputusan Presiden (Keppres).
"Presiden sudah bilang kepada saya bahwa beliau masih punya utang kepada saya untuk membentuk Badan Pengembangan Ekonomi Syariah," ujarnya pada acara di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (26/5).
(fby/dhf)