Kepala Kantor Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi bicara soal nasib program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Hasan memastikan program itu berlanjut. Ia menilai progres program ini bagus karena sudah ada 200 ribu unit rumah yang telah diserahterimakan.
"Yang jelas, perumahan adalah bagian dari program prioritas presiden. Itu saja yang bisa saya sampaikan," kata Hasan pada jumpa pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasan menyampaikan belum bisa berkomentar soal pernyataan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah soal program 3 juta rumah belum bisa terwujud tahun ini.
"Kita tunggu update-nya nanti," ujarnya.
Program 3 juta rumah adalah salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Prabowo ingin membangun rumah terjangkau untuk rakyat mencapai 15 juta unit selama lima tahun pemerintahannya.
Awalnya, pemerintah merencanakan 3 juta rumah bisa dibangun per tahun. Namun, target itu kemungkinan belum bisa terwujud karena proses transisi pemerintahan.
Wamen PKP Fahri Hamzah mengatakan anggaran tahun ini dirancang oleh pemerintahan sebelumnya. Anggaran yang ada belum cukup untuk mendanai program 3 juta rumah.
APBN 2025, kata Fahri, hanya menyediakan porsi Rp850 miliar untuk perumahan. Uang itu hanya cukup merenovasi sekitar 40 ribu unit rumah dan membiayai 350 ribu rumah subsidi melalui skema FLPP.
"APBN di zaman Pak Prabowo nanti akan disahkan atau dimulai dibahas pada proposal anggaran 16 Agustus 2025 tahun ini. Itu APBN 2026. Karena itu sebenarnya seluruh program Bapak Presiden itu baru akan masuk di APBN 2026," ucap Fahri pada jumpa pers di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (29/4).
(tfq/dhf)