Dedi Mulyadi Buka Suara soal Bansos di Jabar Dipakai Judi Online

CNN Indonesia
Jumat, 22 Agu 2025 13:02 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi buka suara soal hampir 50 ribu penerima bantuan sosial (bansos) di provinsinya terlibat judi online (judol). (Bima Bagaskara/detikJabar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi buka suara soal hampir 50 ribu penerima bantuan sosial (bansos) di provinsinya terlibat judi online (judol).

Dedi mengatakan berkaca dari situ data penerima bansos perlu dievaluasi. Bansos katanya harus diberikan untuk penerima berusia sudah tidak produktif.

"Saya sudah berulang-ulang (katakan) agar dilakukan evaluasi ulang terhadap penerima bansos. Ketika yang menerima bansos main judol, berarti kan usianya usia produktif. Nah, bansos ini harusnya diarahkan pada mereka yang tidak punya usia produktif," ujar Dedi ditemui sela-sela acara Puncak Hari Indonesia Menabung (HIM) dan Penutupan Bulan Literasi Keuangan (BLK) 2025 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (22/8).

Dedi mengatakan jika bansos diberikan kepada mereka yang berusia produktif, maka bisa menimbulkan kecemburuan sosial. Karenanya, ia meminta agar data penerima bansos khususnya di Jabar dievaluasi dengan melibatkan berbagai pihak.

Tim pendata penerima bansos, sambungnya, bisa diambil dari masyarakat setempat.

"Problem dari data kependudukan kita, data sensus kita ini, yang nyensus di tempat itu, itu dengan orang lain dari luar. Sehingga seringkali dia tidak mengerti bagaimana posisi masyarakat itu," jelasnya.

Dedi juga mengusulkan agar kategori masyarakat miskin ditentukan dari tingkat desa. Kemudian diseleksi lagi di tingkat kabupaten hingga provinsi.

Nama-nama masyarakat miskin yang menjadi penerima bantuan kemudian bisa diumumkan pemerintah melalui media sosial sehingga masyarakat umum bisa ikut memantau.

Jika ada penerima bantuan yang tidak miskin, maka masyarakat bisa langsung protes.

"Nanti masyarakat bisa berkeberatan 'dia nggak miskin pak'. Nah, ini harus dibuat seperti itu. Tidak menjadi data tertutup, kemudian diumumkan menjadi hasil riset atau hasil sensus, kemudian jadi keputusan," katanya.

"Jadi caranya itu, lakukan evaluasi orang terhadap penerima bantuan sosial agar bantuan sosial tidak jatuh pada tangan orang yang tidak berhak," katanya.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan Jabar menjadi daerah dengan penerima bansos terbanyak terindikasi bermain judol.

Sebanyak hampir 50 ribu penerima bansos di Jabar terlibat judi ol dengan transaksi mencapai Rp199 miliar.

"Jadi Jawa Barat 49.431 orang. Depositnya Rp199 miliar," ujar Saifullah Yusuf di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, dikutip detiknews, Jumat (22/8).

Kemudian posisi kedua daerah dengan penerima bansos yang bermain judol terbanyak di tempat di Jawa Tengah dengan 18 ribu orang dengan transaksi Rp83 miliar. Disusul Jawa Timur 9.771 orang dengan transaksi Rp53 miliar.

"Kemudian DKI Jakarta 7.717 orang. depositnya Rp36 miliar. Banten: 5.317 orang, depositnya Rp25 miliar. Lampung, 5.039 orang, depositnya Rp18 miliar. Jawa Timur 9.771 orang, depositnya Rp53 miliar," jelasnya.

(fby/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK