Trump Akan Umumkan Tarif Tinggi Impor Furnitur ke AS 50 Hari Lagi
Presiden AS Donald Trump pada Jumat (22/8) lalu mengumumkan rencana dagang baru; memberlakukan tarif tinggi atas furnitur impor.
Sebelum memberlakukan tarif itu, ia akan menginstruksikan jajarannya untuk menyelidiki impor furnitur yang masuk ke AS.
Investigasi ini dilakukan ketika pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan tarif tinggi untuk impor tembaga, semikonduktor, dan farmasi.
"Dalam 50 hari ke depan, investigasi tersebut akan selesai, dan furnitur yang datang dari negara lain ke Amerika Serikat akan dikenakan tarif dengan tarif yang belum ditentukan," kata Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social seperti dikutip dari CNN.com.
"Ini akan membawa kembali bisnis furnitur ke Carolina Utara, Carolina Selatan, Michigan, dan negara bagian di seluruh Uni," kata Trump.
Harga furnitur telah naik selama beberapa bulan terakhir.
Harga furnitur dan perlengkapan tempat tidur, kategori utama yang dilacak oleh Indeks Harga Konsumen, naik 0,4 persen pada Juni dan 0,9 persen pada bulan Juli.
Padahal, harga sebagian besar furnitur mengalami deflasi selama dua setengah tahun terakhir.
Perabotan lainnya, termasuk perabot kantor, rekreasi, dan teras, mengalami lonjakan terbesar sejak Mei. Harga naik 1,5 persen pada Mei, 1,6 persen pada Juni, dan 1,5 persen pada Juli.
Kenaikan dipicu aksi Trump menaikkan tarif dagang ke sejumlah negara termasuk Tiongkok dan Vietnam, dua sumber utama impor furnitur.
Menurut data Departemen Perdagangan AS, kedua negara mengimpor furnitur dan perlengkapan senilai US$12 miliar tahun lalu.
(agt)