Tokopedia Dikabarkan PHK 420 Karyawan
Tokopedia dilaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya.
Mengutip CNBC Indonesia dari sumber yang mengetahui, total ada sekitar 420 karyawan yang terdampak PHK yang dilakukan Tokopedia dalam dua bulan terakhir.
Pada Agustus ini, sekitar 240 orang dipangkas.
Sementara pada Juli lalu, perusahaan e-commerce tersebut sudah lebih dulu melakukan PHK terhadap 180 karyawan.
Lihat Juga : |
Pemangkasan karyawan dilakukan di sejumlah divisi, mulai dari teknologi informasi (IT), customer care, hingga tim pemenuhan pesanan (fulfillment) dan gudang.
CNNIndonesia telah mencoba mengkonfirmasi kabar ini kepada Communications Senior Lead Tokopedia and TikTok E-Commerce Rizky Juanita Azuz sejak akhir pekan lalu. Namun hingga berita ini ditulis, yang bersangkutan belum memberikan responsnya.
Persaingan antar-ecommerce di Indonesia usai Tokopedia dicaplok TikTok memang makin ketat. Tetapi Shopee keluar sebagai pemimpin pasar di dalam negeri.
Platform ini menjadi pilihan utama lebih dari separuh pengguna internet, mengungguli Tokopedia dan Tiktok Shop.
Ini terungkap dalam survei APJII: Profil Internet Indonesia 2025.
Dari survei tersebut, sebanyak 53,22 persen pengguna internet Indonesia tercatat mengakses Shopee, naik dari tahun sebelumnya yang angkanya 41,65 persen.
Kebanyakan pengguna internet yang mengakses Shopee adalah laki-laki berjumlah 54,03 persen, sedangkan perempuan sebanyak 52,39 persen.
Selanjutnya ada TikTok Shop, yang diakses 27,37 persen pengguna internet, naik dari angka 12,20 persen pada 2024.
Sementara Tokopedia berada di belakangnya. Pada 2025 sebanyak 9,57 persen naik tipis 9,40 persen dari tahun sebelumnya.
Tokopedia digunakan lebih banyak oleh laki-laki sebanyak 11,6 persen dibandingkan perempuan 7,65 persen. Berbeda dengan dua platform lainnya, Tiktok Shop digunakan lebih banyak perempuan mencapai 31,05 persen.
Platform lain yang masuk dalam laporan APJII adalah Lazada. Sayangnya e-commerce tersebut harus mengalami penurunan 17,54 persen dari 2024 menjadi 9,09 persen pada 2025.
Berikutnya adalah Blibli sebanyak 0,29 persen turun dari 0,36 persen. Facebook Marketplace tercatat 0,25 persen.
Berdasarkan kelompok usia, Shopee menduduki peringkat pertama untuk hampir semua generasi dibandingkan dengan platform lain.
Tercatat pengguna Shopee terdiri dari 52,97 persen adalah Gen Z, 52,85 persen milenial, 54,24 persen Gen X, 55,25 persen Baby Boomers, 100 persen pre-boomers.
Untuk Tiktok Shop, pengguna terbanyak berasal dari Gen Z sebanyak 30,09 persen. Sementara milenial 26,68 persen, Gen X 23,76%, dan Baby Boomers 17,68%.
Tokopedia digunakan lebih banyak oleh Baby Boomers sejumlah 13,26 persen. Sisanya digunakan oleh 9,7 persen Gen Z, 9,13 persen milenial, 9,74 persen Gen X.
Hasil survei APJII menunjukkan perkembangan pesat TikTok Shop dalam setahun terakhir usai TikTok mengakuisisi Tokopedia.
Dalam data Momentum Works yang dirilis setahun lalu, Tokopedia masih ada di atas TikTok Shop dalam hal nilai transaksi atau GMV.
Dari laporan tersebut, total Gross Merchandise Value (GMV) dari 8 platform e-commerce terkemuka di Asia Tenggara mencapai US$ 114,6 miliar pada 2023 atau naik 15 persen dari US$ 99,5 tahun 2022.
Indonesia adalah pasar e-commerce terbesar yang berkontribusi 46,9 persen terhadap GMV di Asia Tenggara. Nilai transaksinya mencapai US$ 53,8 miliar (Rp 867 triliun).
Shopee memimpin pasar di RI. Nilai transaksi di Shopee selama 2023 menyumbang 40 persen dari GMV RI, yang berarti nilainya mencapai US$ 21,52 miliar (Rp 347 triliun).
Tokopedia ada di posisi kedua dengan pangsa pasar 30 persen, diikuti oleh Bukalapak sebesar 11 persen dan TikTok Shop sebesar 9 persen. Per Februari 2024, Tokopedia telah resmi bergabung dengan TikTok Shop setelah diakuisisi ByteDance dari GoTo.
Artinya, nilai transaksi Shopee sepanjang 2023 masih lebih tinggi dari gabungan transaksi di TikTok Shop dan Tokopedia. Kinerja TikTok Shop sepanjang tahun lalu tentunya terpengaruh dengan penutupan aplikasi pada Oktober 2023. TikTok Shop baru beroperasi kembali pada Desember 2023 setelah mengumumkan kerja sama dengan Tokopedia.
Dua platform ecommerce paling bawah adalah Lazada milik Alibaba Group dengan penguasaan pasar 7 persen dan Blibli milik Grup Djarum pada posisi paling buncit dengan penguasaan pasar 4 persen.
(del/agt)