Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan pagu anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) dalam RAPBN 2026 dipatok Rp40 triliun. Jumlah itu berasal dari pagu awal Rp13,75 triliun yang kemudian mendapatkan tambahan alokasi sebesar Rp26,24 triliun.
"Pagu anggaran Kementerian Pertanian ditetapkan Rp40 triliun dengan rincian belanja sebesar Rp6,9 triliun, belanja operasional Rp1,3 triliun dan belanja non operasional sebesar Rp31,72 triliun," kata Amran dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (3/9).
Tambahan anggaran tersebut lebih rendah dari usulan awal yang diajukan Kementan, yakni Rp30,89 triliun. Jika dikabulkan penuh, total pagu seharusnya mencapai Rp44,64 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, tambahan Rp26,24 triliun sudah hampir dua kali lipat dari pagu indikatif awal yang hanya Rp13,75 triliun.
Jika dibandingkan dengan outlook belanja Kementan pada 2025 yang senilai Rp27,3 triliun, pagu 2026 meningkat sekitar 46 persen. Sementara dibandingkan realisasi 2024 yang sebesar Rp14,3 triliun, lonjakan anggaran tahun depan tercatat lebih dari 179 persen.
Sesuai dengan Surat Bersama Pagu Anggaran (SPBA), alokasi tambahan diarahkan untuk belanja pegawai, kebutuhan operasional, penyelesaian kontrak multiyears, kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk layanan availability payment, serta program prioritas presiden pada 2025 dan 2026.
Selain rincian belanja, Amran juga memaparkan target produksi pangan nasional tahun depan. Produksi padi ditetapkan 56,05 juta ton gabah kering giling atau setara 33,8 juta ton beras. Jagung ditargetkan 22,7 juta ton, kedelai 343 ribu ton, cabai 3,08 juta ton, dan bawang merah 2 juta ton.
Sementara itu, untuk komoditas perkebunan dan peternakan, target produksi kopi ditetapkan 786 ribu ton, kakao 633 ribu ton, kelapa 2,89 juta ton, daging sapi/kerbau 514 ribu ton, dan daging ayam 4,34 juta ton.
Dalam kerangka Dana Alokasi Khusus (DAK) 2026, program diarahkan untuk pembangunan jalan pertanian, penyediaan sarana air, pengembangan screen house, pengolahan pasca panen, hingga revitalisasi balai penyuluhan. Fokusnya pada dukungan infrastruktur pertanian yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan produksi pangan.
Tren anggaran Kementan dalam lima tahun terakhir memperlihatkan perubahan signifikan. Realisasi anggaran 2021 sebesar Rp15,87 triliun, turun ke Rp15,65 triliun pada 2022, lalu Rp14,32 triliun pada 2023 dan Rp14,3 triliun pada 2024. Outlook 2025 naik menjadi Rp27,3 triliun, sebelum akhirnya ditetapkan Rp40 triliun dalam RAPBN 2026.
(del/agt)