Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan kebijakan pemerintah untuk menghapus tantiem Dewan Komisaris BUMN bisa menghemat hingga Rp17-18 triliun.
Tantiem adalah imbalan yang diberikan kepada direksi atau komisaris atas kinerja perusahaan. Tantiem ditentukan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) saat perusahaan memperoleh laba.
"Memang tantiem-nya ditiadakan dan itu kalau saya tidak salah ada penghematan sekitar Rp17-18 triliun dari tantiem-tantiem yang ada. Sehingga tentunya untuk efektivitas BUMN itu terasa sekali," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dasco juga mengatakan alasan Presiden Prabowo menjadikan beberapa wakil menteri sebagai komisaris BUMN adalah untuk perpanjangan tangan pemerintah.
Ia menjelaskan para wamen ini mengetahui mereka tidak mendapatkan tantiem.
"Justru memang wamen-wamen itu ditaruh oleh presiden untuk perpanjangan tangan pemerintah. Jadi sebelumnya memang wamen-wamen itu disampaikan bahwa mereka ditaruh tidak mendapatkan tantiem, hanya kerja untuk membantu mengawasi BUMN sebagai perwakilan dari pemerintah," katanya.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mengungkap ada komisaris BUMN yang meraup tantiem hingga Rp40 miliar setahun.
Padahal, komisaris terkait hanya menghadiri rapat sebulan sekali.
"Masa ada komisaris yang rapat 1 bulan sekali, tantiemnya Rp40 miliar setahun," ujar Prabowo dalam Pidato Presiden dalam Rangka Penyampaian Pengantar RAPBN 2026 beserta Nota Keuangan di DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (15/8).
Karenanya, ia telah menginstruksikan BPI Danantara untuk melakukan pembenahan. Mulai dari mengurangi jumlah anggota komisaris BUMN hingga menghilangkan tantiem bagi komisaris perusahaan pelat merah.