Bahlil Bantah Tak Beri Kuota Impor BBM ke Shell Dkk
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membantah tak memberikan kuota impor Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk SPBU swasta seperti Shell Indonesia dan BP AKR.
Menurut Bahlil, Kementerian ESDM bahkan telah menambah kuota impor BBM SPBU swasta 10 persen di tahun ini dari total kuota impor tahun lalu.
"Sangat lah tidak benar kalau kita tidak berikan kuota impor, sudah fair kok menurut saya sudah dikasih 110 persen," ujar Bahlil di Istana Kepresidenan, Selasa (9/9).
Namun, apabila kuota masih kurang setelah ditambah, maka ia memang menyarankan para SPBU swasta membeli minyak ke PT Pertamina.
Bahlil menekankan Pertamina memiliki stok minyak yang cukup untuk dibeli oleh Shell Indonesia dan BP AKR. Artinya, impor tidak menjadi opsi utama saat stok kosong.
"Kan Pertamina juga barangnya ada, karena ini terkait dengan neraca ekspor impor kita. Saya pikir bukan kita pilih kasih, semuanya kita kasih, tapi kan harus ada bagian-bagian yang harus kita jaga tentang kondisi negara kita," ujarnya.
Ia pun menekankan bahwa saran SPBU swasta untuk membeli BBM ke PT Pertamina (Persero) apabila stok kosong bukanlah bentuk monopoli usaha.
Ia menyatakan pernyataannya itu tak ada kepentingan dengan persaingan usaha, melainkan penerapan atas Pasal 33 UUD 1945.
"Untuk selebihnya, silakan kolaborasi b to b sama Pertamina. Ini bukan persoalan persaingan usaha, ini soal Pasal 33, hajat hidup orang banyak itu. Alangkah lebih bagusnya dikuasai negara, tetapi bukan berarti totalitas dikuasai negara," tegas Bahlil.
(ldy/sfr)