Purbaya Sebut Ekonomi 10 Bulan Era Prabowo Baik Meski Masih Banyak PR

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memuji kinerja ekonomi 10 bulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Dengan mengucap syukur alhamdulillah, dalam 10 bulan pemerintahan Bapak Prabowo, kinerja ekonomi dan implementasi kebijakan fiskal kita berjalan dengan baik," tuturnya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (10/9).

"Walaupun, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang perlu disempurnakan," imbuh Purbaya yang baru menjabat sebagai menkeu sejak 8 September 2025.

Purbaya mengatakan perekonomian Indonesia masih sanggup dijaga stabil. Padahal, ada ketidakpastian di level global.

Ia menuturkan prestasi tersebut sejalan dengan manfaat dari beberapa program unggulan Prabowo.

Ia mencontohkan bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2025 tembus 5,12 persen year on year (yoy). Di lain sisi, inflasi terkendali; rasio utang 39,8 persen termasuk yang terendah di G20; hingga neraca perdagangan yang konsisten surplus.

Purbaya menyebut defisit APBN juga tetap terkendali dalam batas aman, yakni 2,78 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada Outlook 2025.

Ia menyinggung bagaimana Presiden Prabowo mampu membawa Indonesia mempunyai stok beras lebih dari 4 juta ton.

"Program-program unggulan, antara lain makan bergizi gratis (MBG), Sekolah Rakyat, revitalisasi sekolah, cek kesehatan gratis sudah memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat," beber Purbaya.

"Mencermati dinamika perekonomian dan tantangan yang dihadapi, maka strategi ekonomi dan fiskal 2026 diarahkan untuk mendukung kedaulatan pangan, energi, dan ekonomi dalam rangka menuju Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera," tambahnya.

Purbaya menekankan APBN 2026 akan fokus untuk mendukung 8 agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Ini mencakup ketahanan pangan; ketahanan energi; MBG; pendidikan bermutu; kesehatan berkualitas; pembangunan desa, koperasi, UMKM; penguatan pertahanan semesta; akselerasi investasi dan perdagangan global.