Bank Mandiri, BNI, BRI Respons Rencana Purbaya Guyur Bank Rp200 T

CNN Indonesia
Jumat, 12 Sep 2025 09:35 WIB
Bank Mandiri, BRI, BNI merespons positif rencana Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menggelontorkan Rp200 triliun ke bank. (iStockphoto).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Mandiri (Persero), PT BNI (Persero) dan PT BRI (Persero) buka suara soal rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menggelontorkan celengan pemerintah Rp200 triliun di BI ke perbankan mulai Jumat (12/9) ini.

Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara merespons positif rencana itu. Menurutnya, Bank Mandiri melihat penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah di sistem perbankan berpotensi memperkuat pertumbuhan dana pihak ketiga sekaligus mendorong peningkatan penyaluran kredit.

"Mengutip analisa Tim Ekonom Bank Mandiri, kondisi ini akan mendukung ketersediaan likuiditas yang lebih sehat serta meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter, sehingga perputaran uang di perekonomian dapat berlangsung lebih optimal," katanya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (12/9).

Ia menambahkan sebagai agen pembangunan dan mitra pemerintah, Bank Mandiri siap mendukung stabilitas sistem keuangan dan mengakselerasi fungsi intermediasi perbankan.

"Khususnya ke sektor-sektor produktif sesuai program prioritas pemerintah dan Asta Cita Presiden Prabowo dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan," katanya.

Respons positif sama juga disampaikan BNI.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menilai langkah strategis pemerintah ini dapat memberikan tambahan ruang likuiditas bagi perbankan.

Tambahan itu  diharapkan BNI mampu mengoptimalkan fungsi intermediasi perbankan dalam menyalurkan pembiayaan kepada sektor-sektor produktif yang menjadi prioritas pemerintah.

"BNI menyambut baik setiap kebijakan pemerintah yang bertujuan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional. Penempatan dana di perbankan tentu akan menambah ruang likuiditas dan menjadi stimulus positif dalam mendukung pembiayaan di sektor riil," ujar Okki dalam keterangan tertulisnya.

Okki menegaskan BNI berkomitmen untuk menyalurkan kredit secara sehat dan produktif, sejalan dengan agenda pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

"BNI berkomitmen untuk tetap menyalurkan kredit secara sehat dan produktif, sejalan dengan prioritas pemerintah," tegasnya.

BRI melalui Corporate Secretary mereka Dhanny mengatakan masih menunggu lebih lanjut rencana Purbaya tersebut.

"Intinya BRI berkomitmen untuk terus bekontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Nasional, baik melalui penyaluran kredit secara prudent di sektor-sektor produktif serta melalui berbagai dukungan terhadap program pemberdayaan lainnya," katanya.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa langsung menggebrak usai dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9) lalu.

Tak lama setelah dilantik, ia menyatakan akan membongkar celengan negara yang berada di BI untuk mendongkrak ekonomi yang belakangan ini lesu.

Purbaya menyebut selama ini pemerintah punya celengan Rp425 triliun di BI.

Dana yang berasal dari hasil pungutan pajak dan sumber penerimaan negara lain itu hanya dibiarkan mengendap dan tidak bisa diakses perbankan.

Akhirnya, sistem keuangan dalam negeri kering, ekonomi melambat dan orang Indonesia susah mencari kerja.

"Sistem finansial kita agak kering, makanya ekonominya melambat, makanya dalam 1-2 tahun terakhir orang susah cari kerja dan lain-lain, karena ada kesalahan kebijakan di situ, moneter dan fiskal," kata Purbaya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (10/9).

Purbaya mengatakan sudah lapor ke bosnya untuk memanfaatkan itu dan sudah direstui.

"Saya sudah lapor ke Presiden (Prabowo), 'Pak, saya akan taruh uang ke sistem perekonomian'. Saya (Kementerian Keuangan) sekarang punya Rp425 triliun di BI, cash. Makanya saya taruh Rp200 triliun," ungkap Purbaya.

(fby/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK