SPBU Shell dikabarkan melakukan pemutusan hak kerja (PHK) terhadap karyawannya akibat kelangkaan pasokan BBM.
Kabar tersebut ramai dibicarakan di media sosial X, salah satunya oleh pemilik akun X @ganissatanica, Malik Ganis Ilman.
"Minggu ketiga September stock diprediksi habis sehingga banyak yang akan kena PHK. Shell akan tetap buka cuman jualan oli dan diesel (dengan komposisi 2 staff dalam 1 shift). Kemungkinan stok bensin Super & Power akan datang lagi di bulan Oktober antara minggu kedua/ketiga," tulis unggahan @ganissatanica pada Senin (15/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isu kelangkaan BBM di SPBU disebut-sebut karena Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak mau menambah impor BBM untuk Shell dan SPBU swasta lainnya.
Warganet pun menyayangkan langkah pemerintah tersebut.
"Baru tadi liat thread soal ini, katanya ga lama lagi bakalan ada phk besar buat karyawan shell, ya Allah pemerintah tuh maunya apa," kata netizen @in_lilaac mengomentari kabar pemerintah tak mau tambah impor BBM SPBU swasta pada Kamis (11/9).
Merespons kabar tersebut, President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian mengungkapkan pihaknya memang melakukan penyesuaian kegiatan operasional.
"Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap, termasuk penyesuaian jam operasional dan tim yang bertugas melayani para pelanggan," ujar Ingrid melalui pesan singkat ke redaksi.
Ingrid menekankan pihaknya tetap melayani pelanggan dengan produk BBM yang masih tersedia dan layanan lainnya; termasuk Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell.
Adapun produk bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan SPBU Shell hingga pemberitahuan lebih lanjut.
"Shell Indonesia senantiasa berupaya untuk memastikan kelancaran pendistribusian dan penyediaan produk BBM di jaringan SPBU Shell. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait untuk memastikan produk BBM jenis bensin dapat tersedia kembali," terang Ingrid.
Redaksi juga menghubungi Menteri Ketenagakerjaan Yassierli soal kabar PHK tersebut. Namun yang bersangkutan belum merespons hingga berita ini dipublikasikan.
Beberapa jenis BBM sejak pekan lalu kosong di sejumlah SPBU swasta, seperti Shell dan BP-AKR.
Lihat Juga : |
Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menepis kabar kelangkaan stok BBM di SPBU swasta disebabkan masalah izin. Ia menegaskan pemerintah telah memberikan izin sesuai kuota per tahun dan di evaluasi berkala setiap tiga bulan sekali.
"Jadi gini untuk ketersediaan BBM nasional kita untuk swasta kita memberikan kuota impor itu seperti 2024," ujarnya ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (29/8) lalu.
Bahkan, Bahlil menyatakan pemerintah sudah memberikan tambahan impor 10 persen untuk SPBU swasta, dibandingkan kuota tahun lalu.
Namun, ia tak merinci besarannya kuota yang diberikan secara detail.
Ketum Partai Golkar ini kemudian menyarankan Shell Indonesia dan BP AKR untuk membeli BBM ke PT Pertamina (Persero) apabila stok masih kosong meski sudah ditambahkan 10 persen kuotanya.
"Kalau ada yang masih kurang, silahkan beli juga di Pertamina," kata Bahlil.
(fby/sfr)