AS Jadi Penyumbang Terbesar Surplus Neraca Dagang RI per Agustus

CNN Indonesia
Rabu, 01 Okt 2025 17:52 WIB
Indonesia mencatat surplus US$12,2 miliar pada neraca perdagangan dengan Amerika Serikat, Agustus 2025. (ANTARA FOTO/Dewi Fajriani).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Amerika Serikat (AS) menjadi penyumbang terbesar surplus neraca perdagangan barang Indonesia sepanjang Januari hingga Agustus 2025.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah mengatakan perdagangan Indonesia dengan AS surplus US$12,2 miliar pada periode tersebut. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada Januari-Agustus 2024 sebesar US$9,16 miliar.

"Pada Januari-Agustus 2025, neraca perdagangan RI-AS, surplus terutama mesin dan perlengkapan serta bagiannya (HS 85) sebesar US$3,07 miliar. Dua, pakaian dan aksesorisnya rajutan (HS 61) surplus sebesar US$1,86 miliar," kata Habibullah dalam konferensi pers, Rabu (2/10).

Kemudian komoditas alas kaki (HS 64) surplus sebesar US$1,82 miliar.

Namun, RI juga mengalami defisit pada AS untuk beberapa komoditas. Beberapa di antaranya biji dan buah yang mengandung minyak (HS 12) yang defisit US$0,06 dan bahan bakar mineral (BBM) (HS 27) yang defisit US$0,33 miliar.

"Lalu ampas dan industri makanan (HS 23) defisit US$0,23 miliar," katanya.

Selain AS, India dan Filipina juga menjadi penyumbang surplus neraca perdagangan Indonesia periode Januari-Agustus 2025. Indonesia surplus US$9,43 miliar dalam neraca perdagangan dengan India dan US$5,85 miliar dalam neraca perdagangan dengan Filipina.

Sementara itu, tiga negara yang menjadi penyumbang defisit terbesar neraca perdagangan Indonesia adalah China sebesar US$13,09 miliar, Singapura sebesar US$13,55 miliar, dan Australia sebesar US$3,49 miliar.

BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus US$5,49 miliar pada Agustus 2025. Realisasi ini naik tipis dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar US$4,17 miliar.

Catatan ini membuat Indonesia melanjutkan tren surplus selama 64 bulan berturut-turut. Kinerja ekspor yang mencapai US$24,96 miliar, sedangkan impor senilai US$19,47 miliar.

(fby/dhf)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK