RI Target Tambah 76 Persen Pembangkit dari EBT di 2029

CNN Indonesia
Kamis, 09 Okt 2025 07:41 WIB
Pemerintah menargetkan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan naik bertahap hingga 76 persen hingga 2029. (CNN Indonesia/Lidya Julita Sembiring).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah menargetkan ada tambahan 69,5 gigawatt (GW) kapasitas pembangkit listrik hingga 2034. Di mana, 76 persennya direncanakan berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT).

Rencana penambahan ini ditetapkan melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. Termasuk di dalamnya ada pembangkit energi tenaga nuklir.

"RUPTL telah disahkan dua bulan yang lalu, yang mana RUPTL 2025-2034 ini adalah RUPTL paling hijau dalam sejarah ketenagalistrikan Indonesia, menunjukkan komitmen kepada transisi energi," ujar Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Suroso Isnandar dalam acara peluncuran Electricity Connect 2025 di Hotel Tribrata Jakarta, Selasa (7/10).

Menurutnya, saat ini pembangkit utama di sektor ketenagalistrikan masih berasal dari fosil atau energi kotor sehingga ada tekanan kuat untuk melakukan transisi energi. Namun, ia berkata perpindahan dari energi berbasis fosil ke EBT tentu tidak mudah.

Hal itu karena seluruh perencanaan maupun pelaksanaan program ke depan harus berbelok 180 derajat. Kebijakan penggunaan energi berbasis fosil yang sangat ekonomis harus beralih harus dialihkan ke energi baru dan terbarukan.

Namun, hal tersebut berhasil diubah di dalam RUPTL 10 tahun ke depan. Dengan demikian, dominasi energi batu bara dapat dibuah. Saat ini, porsi batu bara dalam bauran energi nasional 66 persen, sedangkan EBT 14 persen.

"Namun, kita juga harus ingat bahwa pesan dari Bapak Presiden kita, selain transisi energi, jangan semata-mata hanya transisi energi bersih, tapi kemudian tidak mengindahkan swasembada energi. Sehingga swasembada energi harus menjadi landasan strategis. Energy security comes first then energy transition mengikuti," jelasnya.

Oleh sebab itu, PT PLN (Persero) sangat mendukung Electricity Connect 2025 yang digagas oleh Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) pada 19-21 November 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).

Sebab, acara ini nantinya akan mempertemukan pemangku kebijakan, pemimpin industri, dan inovator lintas sektor ketenagalistrikan untuk membentuk arah baru masa depan energi Indonesia.

"Kami dukung penuh hadirnya Electricity Connect ini. Dengan harapan bahwa program transisi energi yang kita persiapkan dapat segera kita jalankan," kata Suroso.

Direktur Utama PLN Enjiniring sekaligus Wakil Ketua Umum Satu MKI, Chairani Rachmatullah mengatakan acara ini merupakan rangkaian peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80 .


"Kami mengapresiasi keseriusan pemerintah dalam transisi energi yang tercermin dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang boleh dibilang sebagai RUPTL paling hijau. Momentum positif ini harus dijaga agar ekosistem industri energi nasional semakin mandiri dan berdaya saing," ujar Chairani dalam sambutannya.

Ia berharap Electricity Connect 2025 yang telah rutin dilakukan setiap tahun ini akan membuka lebih banyak pintu kolaborasi dan inovasi dari para pelaku industri energi dalam negeri maupun kawasan regional.

"Bagi para pelaku industri sektor energi di kawasan Asia, Electricity Connect 2025 menawarkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk saling berbagi wawasan, membangun kemitraan, dan memajukan inovasi bersama untuk memperkuat transisi energi baru dan terbarukan di kawasan Asia, ASEAN pada khususnya," pungkasnya.

(dhf/dhf)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK