Kredit Bank Cuma Tumbuh 7,7 Persen, BI Soroti Permintaan Lesu

CNN Indonesia
Rabu, 22 Okt 2025 17:42 WIB
BI mencatat kredit perbankan belum tumbuh cukup signifikan per September 2025 karena permintaan kredit memang belum kuat.
BI mencatat kredit perbankan belum tumbuh cukup signifikan per September 2025 karena permintaan kredit memang belum kuat. (Foto: Dokumentasi: BI/Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan belum tumbuh cukup signifikan. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan permintaan kredit memang belum kuat.

Per September 2025, BI mencatat kredit perbankan hanya tumbuh 7,70 persen (yoy), naik tipis dari 7,56 persen (yoy) pada Agustus 2025. 

"Permintaan kredit belum kuat dipengaruhi oleh sikap pelaku usaha yang masih wait and see, optimalisasi pembiayaan internal oleh korporasi, dan suku bunga kredit yang masih relatif tinggi," kata Perry dalam konferensi pers virtual, Rabu (22/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perry mengatakan bukti lemahnya penyaluran kredit terlihat dari besarnya undisbursed loan alias fasilitas kredit yang sudah disetujui bank, tapi belum dicairkan oleh nasabah. Nilainya mencapai Rp2.374,8 triliun per September 2025, atau 22,54 persen dari total plafon kredit yang tersedia.

Artinya, hampir seperempat dari total pinjaman yang disetujui bank ternyata belum digunakan oleh dunia usaha. Sebagian besar berasal dari korporasi di sektor perdagangan, industri, dan pertambangan, terutama untuk jenis kredit modal kerja.

Dari sisi penawaran, kapasitas pembiayaan bank memadai ditopang oleh rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 29,29 persen dan DPK yang tumbuh sebesar 11,18 persen (yoy) pada September 2025.

"Seiring ekspansi keuangan pemerintah termasuk penempatan dana pemerintah pada beberapa bank besar serta kebijakan pelonggaran likuiditas dan insentif kebijakan makroprudensial Bank Indonesia," kata Perry.

Ia mengatakan secara umum, minat bank untuk menyalurkan kredit cukup baik, terlihat dari persyaratan kredit (lending requirement) yang cukup longgar. Namun, ada dua segmen yang masih dijaga ketat, yaitu kredit konsumsi dan kredit untuk UMKM.

Namun, BI memperkirakan pertumbuhan kredit akan meningkat pada 2026.

"Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit 2025 berada pada batas bawah kisaran 8-11 persen dan akan meningkat pada 2026. Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan KSSK untuk meningkatkan pertumbuhan kredit atau pembiayaan perbankan serta memperbaiki struktur suku bunga," ujar Perry.

[Gambas:Video CNN]

(fby/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER