Sempat Anjlok Imbas Kasus Radioaktif, Harga Udang RI Mulai Pulih

CNN Indonesia
Kamis, 06 Nov 2025 12:21 WIB
KKP melaporkan di awal kasus paparan Cesium, harga udang di level petambak sempat terguncang hebat karena AS merupakan pasar ekspor utama udang RI.
KKP melaporkan di awal kasus paparan Cesium, harga udang di level petambak sempat terguncang hebat karena AS merupakan pasar ekspor utama udang RI. Ilustrasi. (Dok. Dua Putra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan harga udang Indonesia telah kembali normal setelah sempat anjlok akibat kasus paparan radioaktif Cesium-137.

Kasus paparan Cesium ini sempat membuat ekspor udang ke Amerika Serikat (AS) terhenti sementara.

Direktur Ikan Air Payau Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP Fernando Jongguran Simanjuntak mengatakan di awal kasus tersebut para petambak memang sempat mengalami guncangan besar karena AS merupakan pasar ekspor utama bagi udang Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu di awal-awal memang terjadi guncangan para petambak kita. Ya, pasti karena memang Amerika adalah tujuan ekspor kita yang utama. Kemudian terjadi kejadian ini, di awal-awal kejadian terjadi memang penurunan harga, penurunan permintaan itu terjadi," ujar Fernando dalam konferensi pers di KKP, Jakarta Pusat, Kamis (6/11).

Menurutnya, KKP bersama asosiasi petambak serta sejumlah lembaga terkait segera berkoordinasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Upaya itu kini mulai menunjukkan hasil positif dengan kembali terbukanya ekspor dan membaiknya harga udang di tingkat tambak.

"Nah, kemudian teman-teman petambak melalui asosiasi berkomunikasi dengan kita, kemudian KKP juga berkomunikasi dengan lembaga-lembaga yang lain untuk menyelesaikan ini secepatnya dan memang sudah membuahkan hasil yang positif kita bisa melakukan ekspor kembali dan beberapa waktu yang lalu sebenarnya harga udang sudah mulai membaik di tingkat lapangan," jelas Fernando lebih lanjut.

"Tentu ini memberikan suatu gairah tersendiri buat petambak-petambak kita, artinya secara psikologis petambak udang di Indonesia ini mulai semangat lagi melakukan kegiatan budidaya berbeda dengan sebelumnya," imbuhnya.

Fernando menambahkan meski harga udang sempat turun tajam di berbagai daerah, kondisinya kini telah berangsur pulih. Namun, KKP belum merinci besaran harga udang saat ini di tingkat tambak, hanya menyebutkan tren kenaikan harga sudah terlihat sejak ekspor kembali dibuka.

Sementara itu, Kepala Badan Mutu KKP Ishartini menyebut penurunan harga udang sebelumnya bersifat sementara karena dipengaruhi oleh faktor pasokan dan permintaan.

"Itu (harga) turun kan karena supply demand jadi sebentar saja. Sekarang begitu kita sudah lepas ekspor itu harga sudah naik lagi. Saya kurang tahu ya kalau harga ya, tapi sempat agak turun itu karena supply demand saja, tapi sekarang sudah kembali normal," kata Ishartini.

Sebelumnya, para petambak udang di berbagai daerah sempat menghadapi tekanan berat akibat terhentinya ekspor ke AS setelah temuan paparan radioaktif Cesium-137. Ketua Umum Shrimp Club Indonesia (SCI) Andi Tamsil menyampaikan rantai distribusi udang nasional sempat terputus karena ketentuan sertifikasi baru dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).

"Bapak Presiden (Prabowo) yang terhormat, sektor industri udang mengalami putus rantai distribusi. Udang bukanlah industri yang sanggup dijeda seperti furnitur atau otomotif. Masa panen ini harus disalurkan pada pihak pengolah dan pembeli. Namun rantai ini terputus oleh peraturan sertifikasi baru dari FDA," kata Andi, melansir CNBC Indonesia.

Ia menambahkan harga udang sempat jatuh hingga 30-40 persen di sejumlah wilayah seperti Sumatra bagian utara dan Jawa bagian barat, bahkan sebagian cold storage menahan pembelian karena adanya ketentuan sertifikat baru.

Kondisi serupa juga dirasakan oleh petambak di Brebes. Zaki Safrudin, petambak asal Desa Sawojajar, mengungkapkan harga udang kaki putih yang semula mencapai Rp85 ribu per kilogram untuk size 30 turun menjadi Rp75 ribu per kilogram, sedangkan ukuran kecil (70-100) turun dari Rp48 ribu menjadi Rp44 ribu per kilogram.

"Sebelum ada isu radioaktif, harga bagus karena untuk pasar ekspor ke Amerika. Sekarang gara-gara itu, udang dijual ke pasar lokal sehingga stok pasar banyak dan harga pun turun," kata Zaki, melansir detikcom.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER