SMI Kucur Rp354 M ke PLTM Sion, 15 Ribu Rumah di Sumut Menyala
Listrik 15 ribu rumah di Sumatra Utara (Sumut) menyala berkat pembiayaan US$21,2 juta atau setara Rp354 miliar (asumsi kurs Rp16.699 per dolar AS) dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Sion.
Direktur Operasional dan Keuangan PT SMI Aradita Priyanti menjelaskan lokasi pembangkit berada di Desa Sionom Hudon Selatan, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Nilai proyek PLTM Sion yang memiliki kapasitas 10 megawatt (MW) itu mencapai US$30,8 juta.
"Untuk (PLTM) Sion ini mungkin bisa untuk (mengalirkan listrik) 15 ribu rumah, untuk di daerah sini (Sumatra Utara)," kata Aradita dalam Site Visit PLTM Sion, Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, Selasa (11/11).
"Pendistribusian (listrik dari PLTM Sion) sendiri lewat PLN. Intinya, tenaga listrik yang dihasilkan di sini nanti dialirkan, ada transmisinya ke gardu induk PLN, dan kemudian nanti distribusi dari sana," jelasnya.
PLTM Sion dikelola oleh PT Citra Multi Energi atau yang biasa disebut CME. Mereka berstatus borrower atau peminjam dana dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) alias SMI.
Pada 2024 lalu, PLTM Sion sanggup menghasilkan 81,3 gigawatt hour (GWh) listrik bersih.
Aradita membeberkan alasan mengapa akhirnya SMI bersedia mengucurkan pinjaman kepada CME untuk menggarap proyek PLTM Sion. Menurutnya, ini sejalan dengan komitmen mereka dalam mendukung pembangunan sektor renewable energy atau clean energy.
Ia bahkan menegaskan portofolio PT SMI saat ini sudah mencapai 20 persen dalam pembiayaan proyek-proyek energi baru terbarukan.
"Memang kami juga memilih proyek ini (PLTM Sion) karena mendukung, selain clean energy, juga mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca, dan juga mendukung beberapa dari SDGs (sustainable development goals) yang ingin dicapai oleh Indonesia," tuturnya.
Berdasarkan paparan SMI, manfaat kehadiran PLTM Sion terbagi menjadi tiga aspek, yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Keuntungan dari sisi ekonomi adalah menyediakan pasokan listrik yang stabil untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, membuka lapangan kerja lokal selama proses pembangunan dan operasional, serta menambah pendapatan asli daerah (PAD) melalui pajak.
Sedangkan manfaat sosial, yakni meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan akses listrik yang lebih baik untuk penerangan, pendidikan, dan kesehatan serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Sementara itu, manfaat hadirnya PLTM Sion di bidang lingkungan adalah tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan karena berasal dari energi bersih dan terbarukan. Manfaat lainnya adalah berkontribusi terhadap pengurangan jejak karbon sektor ketenagalistrikan di Indonesia.
Direktur Utama PT CME B. Dwiadji Indratoto lalu menuturkan mengapa PLTM tersebut dibangun di Desa Sionom Hudon Selatan. Ia menegaskan ada pertimbangan terkait debit air, kecukupan curah hujan, dan tinggi jatuh air.
"Ke mana jaringannya? (PLTM) Sion ini masuk ke gardu induk. Gardu induk itu akan lari dengan transmisi ke seluruh Sumatra Utara. Jadi, Sion ini bisa dipakai listriknya di mana-mana, sebatas dia tersambung (transmisi)," jelas Dwiadji.
"Kita harapkan kita berhubungan baik dengan SMI, biar pembangkit kita bisa di-support. Tidak hanya di Sumatra Utara, tapi di berbagai tempat. Kita sedang detect di Sulawesi, di Kalimantan, di Aceh, tapi itu next time," sambungnya soal potensi pembangunan pembangkit listrik hidro lain di Indonesia.
(skt/pta)