Pemerintah Bakal Lelang 75 Blok Migas Demi Genjot Produksi Minyak

CNN Indonesia
Rabu, 12 Nov 2025 19:33 WIB
Pemerintah akan melelang 75 blok migas hingga 2027 demi peningkatan produksi minyak dalam negeri.
Pemerintah akan melelang 75 blok migas hingga 2027 demi peningkatan produksi minyak dalam negeri. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah berencana untuk melelang 75 wilayah kerja (WK) atau blok minyak dan gas (migas) hingga 2027 demi menggenjot produksi minyak dalam negeri.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan saat ini 75 blok migas tersebut akan mulai dilelang tahun dan dan berlanjut hingga 2025.

"Saat ini kita punya 75 blok migas yang akan kita lelang, 2024 sudah selesai. Kemudian 2025 sedang proses dan selanjutnya kita akan melelang dalam waktu sampai dengan 2026-2027 ke depan," ujarnya dalam Rapat Kerja Komisi XII DPR RI, Rabu (12/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pemerintah berupaya agar investasi yang masuk ke blok migas ini nantinya sepenuhnya berasal dari swasta. Dengan demikian, maka tak perlu mengotak-atik APBN sama sekali.

"Nah ini 100 persen kita mengharapkan investasi dari swasta non-APBN," imbuhnya.

Namun, apabila memang mengharuskan untuk menggunakan APBN, maka ia memberikan usul agar tak terlalu membebani, yakni agar seluruh pendapatan atau revenue dari kegiatan hulu migas digunakan kembali untuk eksplorasi blok migas.

"Nah, kalau APBN bisa juga atau seluruh revenue dari hulu migas kita kembalikan untuk eksplorasi di 75 blok baru ataupun tadi 65 basin, kemungkinan kita akan discovery yang cukup lumayan," jelasnya.

Djoksis sapaan akrabnya mengusulkan agar kebijakan pengembalian revenue untuk eksplorasi ini bisa dicantumkan dalam revisi undang-undang (RUU) Migas yang tengah dalam pembahasan.

Ia memaparkan salah satu kendala dalam eksplorasi blok migas adalah pendanaan sehingga ia menilai kebijakan pengembalian keuntungan akan sangat membantu tanpa membebani APBN.

Sebab, ia menekankan tidak ada satu pun perbankan dalam negeri yang mau memberikan pinjaman untuk eksplorasi karena risikonya sangat besar.

"Kendalanya adalah anggaran. Nah, kami mengusulkan ke depan, mungkin barang kali nanti ada pembahasan RUU, bagaimana belajar dari Inggris dan Malaysia, di sini ada BP dan ada Petronas, itu pernah satu ketika seluruh revenue daripada hulu migasnya itu digunakan untuk eksplorasi," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/dhf)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER