Purbaya Taksir Manfaat Penuh Penempatan Rp276 T di Bank Terasa Januari

CNN Indonesia
Kamis, 20 Nov 2025 19:35 WIB
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memperkirakan manfaat penempatan dana pemerintah senilai Rp276 triliun di perbankan terasa sepenuhnya pada Januari 2026. (CNN Indonesia/Sakti Darma Abhiyoso).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menargetkan manfaat penempatan dana pemerintah senilai Rp276 triliun di perbankan terasa sepenuhnya pada Januari 2026.

Penempatan dana tahap awal senilai Rp200 triliun diberikan kepada lima bank BUMN, termasuk Bank Syariah Indonesia (BSI).

Purbaya lalu menambah penempatan Rp76 triliun pada 10 November 2025 untuk BRI, Mandiri, BNI, dan Bank DKI.

"Dampak penuh dari bertambahnya likuiditas itu perlu sampai 2 bulan-3 bulan sejak uang itu diinjeksikan. Jadi, baru kita lihat impact penuhnya mungkin di Desember (2025)-Januari (2026)," jelasnya dalam Konferensi Pers APBN Kita di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (20/11).

Sang Bendahara Negara turut menjelaskan mengapa dirinya menambah suntikan dana Rp76 triliun. Alasannya, ia melihat penurunan pertumbuhan base money (M0) alias uang yang beredar di masyarakat.

Base money pada September 2025 awalnya tumbuh 13,3 persen, tapi turun ke 7,8 persen di Oktober 2025. Oleh karena itu, Purbaya memutuskan lanjut memindahkan uang nganggur pemerintah di Bank Indonesia (BI) ke perbankan.

"Setelah penempatan tersebut, likuiditas domestik menguat, terbukti dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang stabil di 11,5 persen dan pertumbuhan kredit yang solid di 7,4 persen pada Oktober (2025)," tegas Purbaya.

"Yang jelas DPK tumbuh double digit, kredit juga sudah membaik apalagi kredit investasi. Tujuan penempatan dana tersebut untuk menjaga biaya dana rendah agar tercapai," sambungnya.

Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu mencontohkan bagaimana suku bunga deposito 6 bulan turun signifikan dari 6 persen menjadi 5,2 persen pada September 2025.

Purbaya berharap penurunan itu bisa merambat manfaatnya ke masyarakat melalui penurunan suku bunga kredit.

"Data per Oktober 2025 menunjukkan suku bunga kredit tertimbang berada di 9 persen, turun dari 9,12 persen pada Juli (2025). Ini memberi indikasi bahwa intervensi pemerintah berhasil mendorong penurunan cost of fund untuk mendukung aktivitas investasi dan konsumsi," tutup Purbaya.

(skt/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK