Amazon Diterpa Gelombang PHK Terbesar, Insinyur 'Korban' Terbanyak

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Nov 2025 15:50 WIB
Perusahaan raksasa Amerika Serikat Amazon+ diterpa gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terbesar terhadap karyawannya.
Amazon kembali melakukan PHK besar-besaran. (REUTERS/Manuel Silvestri)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan raksasa Amerika Serikat Amazon+ diterpa gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terbesar terhadap karyawannya.

Posisi insinyur atau engineer jadi korban terbanyak darai 14 ribu lebih karyawan yang terkena PHK di Amazon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari 1.800 insinyur mengalami nasib pahit PHK di perusahaan retail dan teknologi milik konglomerat Jeff Bezos tersebut.

Berkas dokumen yang diajukan di New York, California, New Jersey, dan negara bagian yang merupakan markas Amazon, Washington, menunjukkan bahwa 40 persen dari 4.700 PHK dialami oleh para karyawan di posisi engineer.

Data tersebut dilaporkan Amazon dalam Pemberitahuan Penyesuaian dan Pelatihan Ulang Para Pekerja (WARN) yang diajukan ke agensi negara bagian.

Angka tersebut hanya mewakili sebagian dari total PHK pada Oktober, dikutip dari CNBC. Tidak semua data bisa langsung tersedia karena perbedaan persyaratan laporan WARN di negara bagian.

Keputusan PHK tersebut memasukkan Amazon ke dalam perusahaan teknologi raksasa AS yang mengalami gelombang PHK besar-besaran tahun ini, meski laba meningkat.

Sejauh ini sedikitnya sudah 113 ribu PHK di 231 perusahaan teknologi, berdasarkan laporan dari situs Layopffs.fyi.

Gelombang PHK besar-besaran itu melanjutkan tren 2022 ketika bisnis diterpa oleh pandemi Covid-19 dan dipaksa melakukan penyesuaian ekstrem.

PHK besar-besaran di Amazon terus dilakukan di bawah Direktur Eksekutif (CEO) Andy Jassy yang selama beberapa tahun berupaya mengubah budaya perusahaan menjadi apa yang ia sebut sebagai "startup terbesar di dunia".

Ia berusaha membuat Amazon jauh lebih ramping dan tidak terlalu birokratis dengan mendorong karyawan bekerja lebih keras dengan sumber daya yang lebih sedikit dan mengurangi beban perusahaan.

Amazon diperkirakan akan kembali melakukan pengurangan karyawan pada Januari tahun depan, dikutip dari CNBC.

Pihak perusahaan juga berupaya mengalihkan sumber daya manusia dengan investasi lebih besar ke artificial intelligence (AI).

Jassy yakin bahwa teknologi itu bersiap untuk membentuk kembali tenaga kerja ahli. Ia memprediksi jumlah karyawan akan terus menyusut dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan peningkatan efisiensi dari AI.

Kepala Sumber Daya Manusia Beth Galleti dalam memo pengumuman PHK menyatakan perusahaan fokus pada pentingnya berinovasi yang kini harus dilakukan dengan jumlah karyawan yang sedikit.

"Generasi AI saat ini adalah teknologi paling transformatif yang pernah kita lihat sejak internet, dan memungkinkan perusahaan untuk berinovasi jauh lebih cepat daripada sebelumnya," tulis Galetti.

"Kami yakin bahwa kami perlu lebih terorganisasi dengan lebih sedikit lapisan dan lebih banyak kepemilikan, untuk bergerak secepat mungkin bagi pelanggan dan bisnis kami," ia menambahkan.

(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER