Arief mengatakan sejak pertama kali didirikan Antam telah banyak berinovasi, sehingga produknya tidak hanya sekadar aset investasi, tapi juga menemani perjalanan banyak masyarakat Indonesia dalam setiap momen indahnya.
Saat ini, emas sudah banyak digunakan dalam momen penting masyarakat, seperti pernikahan, kelahiran anak, hingga kado perayaan Hari Raya Idulfitri. Hal ini tercermin dari berbagai produk Emas Gift Series dengan berbagai tema dan momen yang diluncurkan.
"Untuk mempertahankan positioning sebagai market leader di Indonesia, kami memanfaatkan momentum hari besar dan keagamaan nasional untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan melalui produksi emas tematik bagi pelanggan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antam juga terus berinovasi untuk mempermudah masyarakat dengan meluncurkan aplikasi mobile ANTAM Logam Mulia yang dirancang untuk memudahkan pelanggan dalam membeli, menjual, dan menyimpan emas secara digital melalui perangkat ponsel, sekaligus menghadirkan fitur BRANKAS (Berencana Aman Kelola Emas) yang sebelumnya hanya tersedia di versi web.
"Dengan fitur BRANKAS ini, masyarakat tidak perlu menyimpan sendiri emas fisiknya di rumah, melainkan disimpan dalam ekosistem emas fisik digital Antam," jelasnya.
Menurut Arief, dengan pengalaman lebih dari 50 tahun, ANTAM sudah banyak dipercaya perusahaan membuat produk custom untuk mengapresiasi setiap momen terbaik mereka.
"ANTAM juga dipercaya untuk dapat membantu client dalam mendukung industri yang mereka miliki melalui produk-produk industri dari ANTAM," tegasnya.
Unit Bisnis Pengolahan & Pemurnian (UBPP) Logam Mulia pertama kali didirikan oleh pedagang emas Belgia R.T Brakensiek pada 1930. Lalu, pada 1961, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 281 Tahun 1961 beralih menjadi BUMN dengan nama PN (Perusahaan Negara) Logam Mulia.
Setelah menjadi BUMN, UBPP Logam Mulia kemudian menjadi salah satu unit di PT ANTAM pada 1974 lalu. Kemudian, pada 1979 pindah ke lokasi yang ada di Jalan Pemuda Nomor 1, Pulogadung.
Perjalanan panjang akhirnya berbuah hasil baik. Pada 1999, pemurnian ANTAM Logam Mulia akhirnya terakreditasi London Bullion Market Association (LBMA).
Pada 2017, pelayanan marketing ANTAM beroperasi di Gedung Graha Dipta dan ekspansi Butik Emas ANTAM Logam Mulai hingga 2024 sudah memiliki 20 Butik yang tersebar di beberapa lokasi di wilayah Indonesia.
Tahun selanjutnya, pada 2018, ANTAM Logam Mulia mulai memperkenalkan secure card dan layanan Tabungan Emas Digital bernama BRANKAS (Berencana Aman Kelola Emas).
Lalu, di 2025 ini, ANTAM Logam Mulia kembali berinovasi dengan meluncurkan mobile apps ANTAM Logam Mulia.
"Sampai dengan saat ini, ANTAM konsisten dalam inovasi produk , layanan , dan operasional unggul Logam Mulia," tegas Arief.
Dengan permintaan yang terus meningkat, Antam optimistis dapat menjaga stabilitas produksi sekaligus memanfaatkan momentum emas yang kembali bersinar sebagai aset primadona global.
Bagaimana tidak, sebagai logam mulia dan aset lindung nilai yang memberikan keamanan (safe haven), emas tidak pernah kehilangan relevansinya di tengah dinamika ekonomi global. Bagi banyak negara, emas bukan sekadar logam mulia, ia adalah fondasi kepercayaan, penyangga stabilitas, dan simbol kekuatan finansial.
Peran itu terlihat jelas dari cara negara-negara besar menyimpannya sebagai cadangan devisa. Amerika Serikat, misalnya, menempati posisi teratas dengan lebih dari 8.000 ton emas di ruang penyimpanan bank sentralnya, disusul Jerman dan Italia yang masing-masing mengamankan lebih dari 3.000 ton dan 2.000 ton lainnya.
Emas menjadi jangkar stabilitas ketika pasar keuangan diguncang ketidakpastian, inflasi melonjak, atau mata uang mengalami tekanan. Hal ini kembali menegaskan peran Antam sebagai produsen emas nasional dalam berkontribusi terhadap ketahanan ekonomi Indonesia.
Keistimewaan emas memang tidak muncul begitu saja. Ia lahir dari kelangkaan. Proses untuk mengekstraksi emas dari perut bumi membutuhkan teknologi tinggi, biaya besar, dan waktu panjang.
Dalam hal ini, Antam menjadi pemimpin utama bisnis emas di Tanah Air dengan kemampuan pemurnian hingga 100 ton per tahun dan perak 350 ton per tahun.
Akhirnya, setiap emas yang dihasilkan merupakan perjalanan panjang yang melibatkan eksplorasi, penambangan, hingga pemurnian yang dilakukan dengan ketat tanpa mengabaikan Bumi di mana sumber daya tersebut diambil. Dalam hal ini, Antam hadir sebagai pemain utama yang memastikan setiap gram emas berkontribusi untuk ekonomi Indonesia.
Catatan Redaksi: Tulisan ini dibuat dalam rangka Lomba Jurnalistik MediaMIND 2025.
(sfr)