KLH Panggil 8 Perusahaan Diduga Penyebab Banjir di Sumut Pekan Depan

CNN Indonesia
Rabu, 03 Des 2025 12:29 WIB
Kementerian Lingkungan Hidup akan memanggil delapan perusahaan yang diduga berkontribusi memicu banjir besar dan longsor di Sumatera Utara pekan depan. (Foto: ANTARA FOTO/Yudi Manar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akan memanggil delapan perusahaan yang diduga berkontribusi memicu banjir besar Sumatera Utara (Sumut) pada pekan depan.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono menyatakan pihaknya akan mengusut sejumlah perusahaan yang diduga melanggar, sehingga memperparah banjir di Aceh dan Sumatera Barat.

"Di Sumatera Utara itu, khususnya di Batang Toru, ada 8 perusahaan, yang seperti Pak Menteri juga sudah sampaikan. Itu kan nanti akan kita undang lah," ujarnya saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (3/12) dikutip Detik Finance.

Diaz mengatakan pemanggilan tersebut dilakukan untuk menelusuri kelengkapan perizinan lingkungan, termasuk kemungkinan dugaan pencemaran lingkungan.

"Akan kita undang dan untuk lihat apakah perizinan lingkungannya sudah lengkap atau belum, minggu depan. Kita menganalisa dari semua sisi, baik dari sisi alaminya, dan juga dari ketentuan lahan, vegetasi, dan juga dari perizinan lingkungan, apakah mencemarkan atau tidak, yang 8 perusahaan itu," imbuhnya.

Menurutnya, pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penegakkan Hukum (Gakum) KLH. Ia belum bisa memastikan sanksi bagi delapan perusahaan tersebut jika terbukti melanggar.

"Kita lihat pelanggarannya seperti apa, tapi nanti kita akan komunikasikan dengan bagian Gakkum," ungkapnya.

Selain di Sumut, KLH juga akan menelusuri perusahaan-perusahaan yang memperparah banjir di Aceh dan Sumbar.

"Kalau di Aceh kita sudah telusuri, ini belum banyak kelapa sawit, yang sedikit-sedikit aja. Sumatera Barat lagi ditelusuri juga," pungkas Diaz.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban tewas dalam bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, bertambah menjadi 753 orang hingga Rabu (3/12) pagi. Adapun jumlah korban hilang sebanyak 650 orang di tiga provinsi terdampak tersebut.

Rinciannya korban meninggal di Aceh sebanyak 218 orang dan 227 korban hilang orang. Kemudian di Sumut, korban meninggal 301 orang dan korban hilang 163 orang.

Sedangkan di wilayah Sumbar, tercatat korban meninggal sebanyak 234 orang dan 260 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Sementara itu korban luka-luka dalam bencana ini mencapai 2.600 orang di tiga provinsi tersebut. Lalu, jumlah total warga terdampak banjir besar di Aceh, Sumut, dan Sumbar tembus 3,3 juta jiwa.

Di sisi lain, Badan SAR Nasional (Basarnas) telah mengevakuasi sebanyak 35.857 warga korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra. Jumlah tersebut berdasarkan data yang dihimpun Basarnas hingga Selasa (2/12) pukul 20.00 WIB.

Secara rinci, di Aceh, Basarnas mengevakuasi 1.600 warga dari total 18 wilayah yang terdampak. Kemudian di Sumut sebanyak 4.599 warga telah dievakuasi dari 11 kabupaten/kota terdampak.

Sedangkan di Sumbar, ada sebanyak 29.658 warga yang telah dievakuasi dari total 11 kabupaten/kota terdampak bencana.

(pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK