Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah dipastikan akan menyeret pertumbuhan ekonomi di tiga provinsi terdampak, yakni Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.
"Pertumbuhan di daerah bencana dipastikan akan turun, yaitu Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Tentu kita tadi, kita prihatin dengan situasi yang ada," ujar Airlangga di Gandaria City, Jakarta Selatan, Kamis (4/12).
Airlangga menyampaikan pemerintah akan menyiapkan program perbaikan infrastruktur dan langkah rehabilitasi di wilayah terdampak. Sementara itu, untuk daerah lainnya, pemerintah tetap mendorong pertumbuhan ekonomi agar berada pada kisaran 5,4 hingga 5,6 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu akan ada program untuk perbaikan infrastruktur. Ke depannya rehabilitasi. Sedangkan, (daerah) yang lain kita tetap akan memacu di angka 5,4 sampai 5,6 persen," tambah dia.
Lihat Juga : |
Airlangga belum memproyeksikan apakah pertumbuhan ekonomi di tiga wilayah terdampak bencana tersebut berpotensi jatuh ke zona negatif. Ia hanya menyebut hal itu masih harus melihat perkembangan ke depan.
Sebelumnya, Airlangga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal IV 2025 berada pada kisaran 5,4 persen-5,6 persen.
Ia menyebut angka tersebut didorong konsumsi masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru serta belanja pemerintah melalui kementerian dan lembaga.
"Jadi oleh karena itu ada nanti kontribusi dari government spending, belanja pemerintah, kemudian dari berbagai program Bansos dan tambahan lagi program yang berharapkan dari mobilitas masyarakat dan juga untuk memanfaatkan Nataru. Kami yang optimis range-nya antara 5,4-5,6 persen," jelas Airlangga dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (26/11).
Banjir dan longsor yang terjadi di Aceh sebelumnya menewaskan 305 orang dan 191 lainnya hilang, serta merusak ratusan fasilitas umum dan puluhan ribu rumah warga.
Data Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh per Rabu (3/12) mencatat 1,59 juta warga terdampak, dengan lebih dari 688 ribu orang mengungsi di 898 titik.
Di tingkat nasional, BNPB melaporkan total korban meninggal akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mencapai 810 jiwa, sementara 612 orang masih hilang. Lebih dari 3,2 juta warga terdampak bencana ini, dengan ribuan fasilitas publik dan puluhan ribu rumah rusak berat.
Meski bencana belum ditetapkan sebagai bencana nasional, Menteri Koordinator PMK Pratikno memastikan penanganan dilakukan secara nasional. Seluruh kementerian/lembaga, termasuk TNI-Polri dan BNPB, telah dikerahkan untuk menangani dampak bencana sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
(del/sfr)