Petrokimia Gresik Sedia 32.619 Ton Pupuk Nonsubsidi untuk Musim Tanam
PT Petrokimia Gresik selaku Holding Pupuk Indonesia telah menyiapkan solusi untuk petani yang telah kehabisan jatah pupuk subsidi karena kuota per kartu tani terbatas, yakni ketersediaan stok pupuk nonsubsidi sebanyak 32.619 ton yang siap ditebus kapan saja tanpa antre kuota.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob di Jakarta pada Selasa (2/12). Rincian stok nonsubsidi terdiri daro NPK Phonska 18.118 ton, ZA 10.183 ton, dan sisanya untuk jenis lain.
"Stok yang kami siapkan agar segera ditebus untuk hasil pertanian maksimal," kata Daconi Khotob.
Stok pupuk ini tersedia di gudang utama Gresik serta gudang lini II di Medan, Padang, Bandar Lampung, dan Makassar. Saat ini, distribusi disebut sudah sampai ke gudang kabupaten/kota, jadi petani bisa langsung datang ke kios resmi tanpa menunggu redeem subsidi.
Kualitas pupuk nonsubsidi dipastikan sama persis dengan yang bersubsidi karena diproduksi di pabrik yang sama. Perbedaan hanya pada harga, karena nonsubsidi mengikuti harga pasar) dan tidak dibatasi kuota e-RDKK.
Bagi petani yang lahan atau komoditasnya tidak masuk alokasi subsidi, pupuk nonsubsidi jadi jalan keluar tercepat agar tanam tetap sesuai jadwal. Untuk mendukung produksi nonsubsidi dalam jumlah besar, Petrokimia Gresik mengoperasikan Pabrik Phonska V dengan teknologi Flex-Phos.
"Inovasi ini merupakan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan pupuk NPK yang terus meningkat dan memperkuat pertanian Indonesia," ujar Daconi.
Hasilnya, potensi kerugian Rp107,1 miliar per tahun berhasil dihapuskan, berganti keuntungan langsung sebesar Rp175,86 miliar plus penghematan investasi Rp28,2 miliar. Kapasitas NPK naik signifikan, cukup untuk memasok baik subsidi maupun nonsubsidi.
Adapun petani yang memakai stok nonsubsidi, juga akan tetap mendapat pendampingan lewat program Agrosolution 2025. Hingga kini, program tersebut telah diikuti lebih dari 61.000 petani. Hasilnya nyata, seperti produktivitas tebu yang naik 33 persen, padi naik 16 persen, dan jagung naik 21 persen.
"Petani adalah pahlawan yang menjaga kedaulatan bangsa melalui ketahanan pangan," kata Daconi.
Lewat Mobil Uji Tanah, rekomendasi dosis presisi, dan pemupukan berimbang dengan kombinasi subsidi dan nonsubsidi, sehingga petani bisa tetap mendapatkan panen maksimal meski kuota subsidi habis.
"Petrokimia Gresik bersama Pupuk Indonesia akan terus menjaga amanah menyediakan pupuk bagi petani. Kami berharap musim tanam Okmar berjalan baik, produktivitas meningkat, dan Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia," pungkas Daconi.
(rea/rir)