BPS Akan Petakan Transformasi Digitalisasi Sektor Usaha Melalui SE2026

BPS | CNN Indonesia
Selasa, 09 Des 2025 17:11 WIB
Sensus Ekonomi 2026 akan memetakan adopsi teknologi di sektor usaha seiring dinamika ekonomi Indonesia dalam satu dekade terakhir.
Ilustrasi. (Foto: iStockphoto/champpixs)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dalam satu dekade terakhir, dinamika ekonomi di Indonesia telah berubah secara signifikan, dipicu oleh kemajuan teknologi dan perubahan kebiasaan masyarakat. Digitalisasi telah menggeser cara produksi, distribusi, dan pemasaran, menggerakkan ekonomi dari pola konvensional menuju era digital.

“Perubahan ini turut dipercepat oleh adanya pandemi COVID-19 yang menciptakan sebuah tren baru’” bunyi keterangan tertulis, Selasa (9/12).

Sekarang, warung makan kecil bisa menjangkau pembeli hingga pelosok melalui aplikasi daring, sementara layanan kurir ‘paket online’ memenuhi kebutuhan distribusi di berbagai kota. Di sisi korporasi, adopsi otomasi, penggunaan media sosial sebagai kanal pemasaran, serta transaksi non-tunai semakin umum. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) akan mendata ribuan usaha dari skala mikro hingga besar dengan tujuan memetakan jumlah, distribusi, dan karakteristik mereka.

Saat sensus berlangsung antara Mei dan Juli 2026, salah satu aspek yang akan dikaji adalah penggunaan internet dalam kegiatan usaha. Ini mencakup proses produksi, distribusi, promosi, hingga penjualan. 

SE2026 juga akan mencatat adopsi teknologi lanjutan, seperti Internet of Things (IoT), analisis data besar (Big Data), blockchain, serta solusi berbasis kecerdasan buatan (AI). 

Lewat data ini, akan tergambar seberapa luas penetrasi teknologi dan internet di seluruh sektor usaha, serta bagaimana pola transaksi konsumen mengalami pergeseran menuju transaksi berbasis daring.

Pandemi memang telah mempercepat proses digitalisasi. Banyak usaha yang mampu beradaptasi justru bertahan bahkan tumbuh, sementara mereka yang tertinggal menjadi terpinggirkan. 

Pasca pandemi, beberapa pelaku usaha memilih kembali ke cara lama, namun tidak sedikit pula yang menguatkan pola digitalisasi agar bisnisnya berkelanjutan. Sejumlah perusahaan besar melangkah lebih jauh dengan otomatisasi dan supply chain digital. 

Di sinilah letak penting SE2026, di mana data yang dihasilkan akan memberi gambaran objektif tentang kesenjangan pemanfaatan teknologi digital di antara pelaku usaha.

Bagi pemerintah, hasil SE2026 akan menjadi pijakan dalam merancang kebijakan di sektor ekonomi dan teknologi informasi. Dengan mengetahui area atau jenis usaha yang masih tertinggal, intervensi seperti pelatihan literasi digital bagi UMKM bisa diarahkan secara tepat sasaran. 

Di sisi lain, bagi pelaku usaha, hasil sensus bisa menjadi acuan untuk mengevaluasi langkah bisnis, menggali peluang baru, dan merancang strategi pemasaran yang sesuai dengan pola konsumen terkini. 

Di samping itu, data ini juga bisa memicu inovasi di sektor perbankan dan layanan keuangan, misalnya pengembangan kredit digital dan sistem pembayaran cashless.

“Dengan adanya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menyukseskan penyelenggaraan Sensus Ekonomi 2026, diharapkan lahir stimulus yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas keterangan resmi.

SE2026 bisa menjadi titik tolak munculnya kebijakan yang lebih tepat guna, peningkatan omzet usaha, peluang bisnis baru, serta terbukanya lapangan kerja. Dengan sekali berbagi informasi, manfaatnya bisa dirasakan luas, mulai dari pengembangan usaha hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER