IHSG Diproyeksi Berotot Awali Pekan Ini

CNN Indonesia
Senin, 15 Des 2025 06:15 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan Senin (15/12). Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan Senin (15/12).

Founder WH-Project William Hartanto mengatakan indeks saham masih menunjukkan tren penguatan dan berhasil bertahan di atas area demand zone pada level 8.612.

Menurutnya, selama level tersebut mampu dipertahankan, peluang buy on weakness masih terbuka bagi investor.

"IHSG masih dalam posisi menguat berhasil bertahan di atas demand zone 8.612. Potensi buy on weakness terbuka selama demand zone masih mampu dipertahankan," ujar William dalam riset hariannya.

Dengan sentimen tersebut, William memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 8.600 dan resistance 8.700 hari ini. Ia pun merekomendasikan sejumlah saham, yakni JPFA, PGAS, dan KLBF.

Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan indeks saham rawan terkoreksi setelah berada di fase akhir penguatan.

Ia melihat koreksi awal berpotensi menguji area 8.464-8.560, sementara pada skenario terburuk penurunan dapat berlanjut hingga kisaran 8.000.

"Kami memperkirakan IHSG berada di akhir wave [iii] dari wave 5 sehingga rawan terkoreksi ke 8.464-8.560, dengan potensi penurunan ke area 8.000-an pada skenario terburuk," ujar Herditya dalam riset hariannya.

Dia pun memprediksi IHSG bergerak di level support 8.553, 8.493 dan resistance 8.714, 8.821 hari ini. Herditya pun merekomendasikan sejumlah saham, yakni ELSA, CBDK, HRUM, dan RATU.

IHSG ditutup di level 8.660 pada Jumat (12/12) sore. Indeks saham menguat 40,01 poin atau naik 0,46 persen dari perdagangan sebelumnya.

Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp29,84 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 52,12 miliar saham.

Pada penutupan pekan lalu, 275 saham menguat, 377 terkoreksi, dan 148 stagnan.

Catatan Redaksi: Berita ini tidak dibuat untuk merekomendasikan atau tidak merekomendasikan saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

(del/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK