United Tractors Hadirkan Harmonika, Ruang Bertumbuh Inklusif Difabel
PT United Tractors Tbk (UT) menghadirkan program Harmoni dalam Keberagaman (Harmonika) sebagai ruang bertumbuh bagi talenta difabel di lingkungan kerja formal. Program magang inklusif ini ditujukan bagi penyandang disabilitas, khususnya individu dengan autisme.
Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menerapkan nilai Diversity, Equity & Inclusion (DEI) sekaligus mendukung agenda keberlanjutan. Harmonika dikembangkan oleh fungsi Human Capital UT, terutama departemen Organization Development, sebagai ruang pembelajaran yang aman, terstruktur, dan suportif.
Melalui program ini, peserta memperoleh kesempatan untuk mengenal dunia kerja sekaligus mengasah kemampuan sesuai minat dan kompetensi. UT memandang Harmonika tidak hanya sebagai program magang, tetapi juga sebagai jembatan menuju kesempatan kerja yang lebih luas bagi talenta difabel.
Direktur UT, Ari Sutrisno, menyampaikan bahwa Harmonika menjadi sarana pembelajaran bersama bagi perusahaan dan seluruh entitas Astra Heavy Equipment, Mining, Construction, and Energy (AHEMCE).
"Harmonika adalah wadah pembelajaran bagi UT dan seluruh AHEMCE untuk memahami, menerima, dan bekerja bersama individu dengan beragam kemampuan. Dari mereka, kita belajar tentang kesabaran, empati, dan bagaimana membangun lingkungan yang benar-benar inklusif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/12).
Program Harmonika secara resmi dimulai pada 20 Juni 2025 melalui kegiatan kick-off dan walk-in interview. Pelaksanaan magang berlangsung selama tiga bulan, dari 1 Agustus hingga 31 Oktober 2025.
Sejak tahap awal, UT menyiapkan kebijakan dan pedoman inklusi, mengidentifikasi kebutuhan posisi magang, serta melakukan proses seleksi dengan menggandeng sejumlah mitra, antara lain Yayasan Autisma Indonesia, SLB Negeri Balikpapan, dan SLB Tunas Bangsa Balikpapan.
Dari total 34 kandidat yang mengikuti seleksi administrasi, wawancara, dan asesmen, UT menetapkan 18 peserta magang yang terdiri atas penyandang autisme, tunagrahita, dan tuna daksa.
Para peserta ditempatkan di berbagai unit kerja UT dan entitas AHEMCE, baik di kantor pusat maupun area operasional, sesuai dengan kompetensi dan minat masing-masing. Posisi yang dijalani mencakup fungsi administrasi, komunikasi, desain, teknologi informasi, hingga dukungan sistem.
Untuk mendukung kelancaran program, UT juga menyiapkan lingkungan kerja yang inklusif melalui peningkatan pemahaman karyawan, kunjungan ke sekolah luar biasa, serta pelatihan bagi mentor dan rekan pendamping. Upaya ini bertujuan memastikan peserta magang dapat menjalani proses belajar dan bekerja dengan aman serta nyaman.
Komitmen UT dalam membangun ekosistem kerja inklusif mendapat apresiasi dari Komisi Nasional Disabilitas. Dalam kunjungan Wakil KND, Deka Kurniawan, program Harmonika dinilai sebagai salah satu praktik baik pemberdayaan talenta difabel di sektor industri.
Bagi UT, Harmonika merupakan langkah awal untuk membangun budaya kerja yang inklusif dan berkelanjutan. Ke depan, perusahaan berkomitmen memperluas peluang serta peran bagi talenta difabel agar dapat berkarya dan berkontribusi sesuai dengan potensi terbaik yang dimiliki.
(rir)