Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia kaya akan rempah-rempah, siapapun tahu hal itu. Bahkan karena inilah penjajahan sempat terjadi. Tapi bahwa kopi produksi Indonesia pernah jadi kopi termahal di dunia, mungkin tak banyak orang tahu.
Hal itu terjadi pada tahun 2012 saat dilakukan Lelang Kopi Spesialti Indonesia di Surabaya. Kopi Toraja Sapan berhasil memecahkan rekor sebagai kopi termahal.
“Kopi tersebut mencapai harga US$45 dolar per kilogram dalam bentuk biji hijau atau mentah,” kata Irvan Helmi salah satu panitia LKSI yang juga pemilih jaringan Anomali Cafe.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga tersebut setara dengan Rp 525 ribu. Padahal harga kopi saat itu hanya berkisar antara US$6-8 per kilogram, atau sekitar Rp 70-90 ribu per kilogram untuk kopi spesial di dunia.
Mengulang sukses itu tahun ini Lelang Kopi Spesialti Indonesia (LKSI) yang diselenggarkan Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia akan diadakan lagi. Kali ini akan berlangsung di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta pada tanggal 8-10 Oktober mendatang.
Sebelum yang kedua di Surabaya LKSI pertama diadakan di Bali tahun 2010. Penyelenggaraan lelang yang dilakukan dua tahun sekali menurut Irvan tidak masalah. “Karena ada batas waktu kopi yang bisa dilelang itu sampai satu tahun.”
Mengapa Lewat Lelang Bagi petani kopi ajang seperti lelang ini memang menjadi ajang unjuk prestasi untuk mendapatkan pengakuan akan kualitas kopi hasil tanah mereka.
“Petani kopi juga jadi mendapat kesempatan belajar bagaimana menjaga kualitas kopi mereka tetap baik, berharga dan mahal,” kata Leman Pahlevi, Ketua Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia.
Hal yang menarik dari lelang kali ini adalah jumlah petani dan gabungan kelompok tani yang mengirimkan sampel meningkat dua kali lipat dibanding LKSI pertama.
“Ada 144 sampel yang sampai ke kami. Masing-masing sampel minimal mengirimkan small lot atau 600 kilogram untuk bisa dinilai,” kata Irvan. Dari 144 sampel itu, penilai atau Q Grader dari Amerika Serikat, Australia, Korea, Singapura, Taiwan dan Indonesia akan menilai setiap kopi yang dan memilih untuk dilelang.
Pemilihan disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan Coffee Quality Institute Amerika Serikat yang menjadi patokan untuk kopi spesial.
Hanya akan ada 30 kopi dari jenis Arabika, Luwak dan Robusta yang nantinya akan dilelang. Irvan menyebutkan pembeli kopi via lelang ini biasanya adalah para pengusaha kafe atau roaster baik dari dalam dan luar negeri. Pembeli terbanyak berasal dari Korea, Taiwan, dan Australia.
Sisanya, kopi yang tidak berhasil memasuki akan dilelang secara daring.