NEW YORK FASHION WEEK 2014

Saat Pria Makin Bergaya

CNN Indonesia
Selasa, 09 Sep 2014 13:08 WIB
Di Amerika Serikat, penjualan pakaian pria mengungguli penjualan pakaian perempuan pada tahun lalu.
New York Fashion Week
Jakarta, CNN Indonesia -- Para ahli mode mengatakan busana pria punya posisi lebih lemah daripada busana perempuan dalam New York Fashion Week. Padahal, penjualan busana pria kini bertumbuh cepat dan selera konsumen pun lebih berani.

Hanya sebagian kecil dari ratusan pertunjukan di New York Fashion Week yang dikhususkan untuk busana pria, dan hanya sedikit perhatian yang ditujukan kepadanya. Namun, busana pria dianggap terus berkembang.

"Pasar pria terus berkembang dengan stabil dan bagi beberapa pengecer, pakaian pria justru lebih banyak terjual daripada pakaian perempuan," ujar Matt Feniger, editor pakaian pria di WGSN. "Pria kini lebih mau bereksperimen dengan fesyen dan mencoba hal baru. Hal ini terlihat dalam angka penjualan," katanya lagi seperti dikutip dari situs Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Amerika Serikat, penjualan pakaian pria mengungguli penjualan pakaian perempuan pada tahun lalu. Menurut perusahaan riset pasar NPD Group, pakaian pria bertumbuh lima persen pada 2013 menjadi AS$ 60,8 miliar (atau sekitar Rp 700 triliun). Ritel pakaian perempuan bertumbuh empat persen menjadi AS$116,4 miliar (atau sekitar Rp 1.370 triliun) tahun lalu.

"Saat ini merupakan momen yang bagus. Para pria berpakaian berbeda," kata Lucio Castro, desainer pakaian pria kelahiran Argentina yang baru saja mempertunjukan koleksinya di New York.

Fashion Week di New York masih berjalan, dan diramaikan oleh pertunjukan dari Calvin Klein, Ralph Lauren and Marc Jacobs. "Pria tidak lagi ingin terlihat seragam," kata Castro.

Ia melihat popularitas dari celana olahraga, yang ramping dan ketat, di mana ia tunjukkan dalam koleksinya yang membangkitkan kesan musim panas era Soviet di pantai Odessa dan Sopot.

Timo Weiland  menampilkan celana olahraga berbahan linen dengan atasan bergaya klasik, yaitu kaos dengan kancing dan blazer. Celana olahraga sudah terkenal sebelumnya dan muncul dalam koleksi yang menunjukkan penampilan atletis dari Grungy Gentleman.

Duckie Brown yang berbasis di New York menampilkan kesan menyenangkan dengan kaos berukuran besar dan celana yang dipakai di atas pinggang. Richard Chai memasangkan celana pendek santai dengan jas.

David Hart menampilkan kaos polo bermotif argyle dan pakian berwarna mencolok, sementara W.R.K. terinspirasi balap Formula 1 dengan print cipratan oli, bendera balap, serta ban.

"Saya rasa pria mulai bereksperimen dan peduli dengan penampilan mereka, bagaimana pakaian itu pas di badan mereka, bahannya seperti apa, dan apa yang mereka rasakan," kata  Michael Maccari, direktur kreatif baru Perry Ellis yang menampilkan koleksinya minggu ini.

"Bahkan bila mereka tidak berani, mereka mengapresiasi kualitas, detail, bahan, bagaimana rasa ketika tangan menyentuh pakaian tersebut, dan lainnya," katanya.

"Pada satu waktu, satu-satunya tempat bereksperimen warna dalam pakaian pria adalah dasi, kaos kaki, dan sekarang sepatu," kata Castro.

"Tentu ada zona nyaman yang meluas dan kemudian bertumbuh sangat lambat," katanya.

"Tentu saja ada keseimbangan yang sangat baik dalam busana pria," katanya. "Pria tidak akan merasa nyaman bila memakai sesuatu yang terlalu baru atau terlalu aneh," ujarnya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER