Jakarta, CNN Indonesia -- Gaun tirai hijau Scarlett O'Hara yang begitu dikenang memang sudah usang tapi menolak dianggap peninggalan masa lampau.
Gadis cantik dari Selatan dan gaun ikoniknya bakal menjadi pusat pada pembukaan pameran bertajuk ‘The Making of Gone With the Wind’ hari Selasa mendatang. Pameran itu digelar sebagai peringatan hari jadi ke-75 pembuatan film yang diproduksi pada 1939 itu.
‘The Making of Gone With The Wind’ berlangsung sampai 4 Januari tahun depan di Harry Ransom Center di Universitas Texas di Austin seperti dilansir dari situs CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gaun tirai tersebut akan menjadi bintang pertunjukan. Kondisinya masih sangat baik," kata kurator pameran Steve Wilson. Bisa jadi gaun rancangan Walter Plunkett tersebut menjadi kostum yang paling dikenal dalam sejarah Hollywood.
Scarlet yang diperankan Vivien Leigh adalah gadis miskin. Gaunnya terbuat dari tirai yang dijahit oleh sang ibu. Gaun hijau tirai itu hanya satu dari tiga gaun asli yang dikenakan oleh Leigh.
Gaun otentik serta dua gaun reproduksi akan dipajang dalam pameran.
"Ransom Center mengumpulkan US$ 30 ribu atau sekitar Rp 356 juta dalam sebuah kampanye online pelestarian pakaian film
Gone With The Wind pada 2010," kata Wilson yang juga merupakan kurator utama.
Pameran ini menelusuri proses panjang produser David O. Selznick menggarap film yang diadaptasi dari novel laris karya novelis Margareth Mithells.
Sekitar 300 item termasuk papan cerita, foto, naskah,
screen test, surat-surat dari penggemar dan kritikus, dan pastinya adalah catatan sang sutradara Selznick akan dipamerkan. Dukungan besar juga diberikan oleh Turner Klasik Film.
Pusat Arsip Ransom berisi koleksi tebal sang produser. Anak-anak Selznick memberikan 5 ribu lebih kotak dokumen materi pada perpustakaan penelitian dan museum di 1980.
"Itu merupakan gaya manajemennya," ujar Wilson. Selznick mempunyai catatan tentang detail pemikirannya selama tiga tahun lebih berjuang mengangkat film itu ke layar lebar.
Gone With the Wind masih dianggap film pencetak penghasilan terbesar, sementara novelnya memiliki popularitas tak kalah hebat berdasarkan Harris Poll, 2014.