BANDUNG CAANG 2014

Ikon Bandung Menghiasi Pawai Bandung Caang

CNN Indonesia
Selasa, 21 Okt 2014 16:06 WIB
Di malam itu tiba-tiba ukuran Gedung Sate dan jembatan Pasupati mengecil. Anehnya justru bunga Patrakomala dan burung Cangkurileung seketika membesar.
Gedung Sate sebagai ikon bandung dalam pawai kendaraan hias Bandung Caang (CNN Indonesia/Karina Armandani)
Bandung, CNN Indonesia -- Di malam itu tiba-tiba ukuran Gedung Sate dan jembatan Pasupati mengecil dan bertambah banyak. Anehnya justru bunga Patrakomala dan burung Cangkurileung seketika membesar.

Meramaikan acara Bandung Caang 2014, sebanyak 32 kendaraan hias dari dinas Bandung, 30 kendaraan hias dari kecamatan-kecamatan, dan 20 kendaraan dari komunitas umum di Bandung membuat jalanan Merdeka menyala Sabtu lalu.

Ratusan kendaraan hias yang tidak hanya terdiri dari mobil, tetapi juga motor dan sepeda, membuat Kota Kembang ramai dengan pawai yang juga disertai penampilan kirab budaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengambil tema ikon Bandung, kendaraan-kendaraan hias ini juga dipertandingkan sesuai kategorinya. Terdapat kategori kendaraan hias dari dinas, lalu kategori kecamatan, dan juga komunitas umum yang membuat para peserta bersemangat untuk memberikan yang terbaik.

Tema ikon Bandung diterapkan langsung oleh para pembuat kendaraan hiasnya, yang mengambil bentuk Gedung Sate, jembatan Pasupati, burung Patrakomala, dan juga burung Cangkurileung untuk kendaraan mereka.

Gedung Sate

Terletak di Jalan Diponegoro (Jalan Cimandiri), Bandung, gedung ini memiliki ciri khas dengan ornamen tusuk sate pada menara sentralnya. Dibangun sejak tahun 1920, gedung berwarna putih ini sampai sekarang menjadi singgasana gubernur provinsi Jawa Barat.

Pada awalnya Gedung Sate disebut Gouvernements Bedrijven, yang dihasilkan atas perencanaan sebuah tim yang terdiri dari Ir. J. Gerber, arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo, dan Ir. G. Hendriks serta pihak Gemeente van Bandoeng, dan diketuai Kol. Pur. VL. Slors. Sampai saat ini Gedung Sate menjadi salah satu ikon Bandung, yang dikunjungi wisatawan dan juga digunakan beberapa kali untuk syuting film atau video klip.

Jembatan dan jalan layang Pasupati

Jembatan yang menghubungkan bagian utara dan timur kota Bandung ini telah menjadi ikon Kota Kembang sejak tahun 2005. Pada malam hari bagian tengah jembatan Pasupati ini diterangi lampu sorot warna-warni yang membuat kota menyala.

Nama Pasupati sendiri merupakan gabungan dari nama Jalan Pasteur dan Jalan Surapati, yang dirancang oleh Ir. Karsten. Jalan layang melintas sepanjang 2,8 kilometer dan dengan lebar 30 sampai 60 meter. Di bawah jembatan ini terdapat taman kota bernama Taman Pasupati.

Burung Cangkurileung

Cucak Kutilang atau Kutilang adalah burung pengicau dari suku Pycnonotidae dengan nama ilmiah Pycnonotus aurigaster. Jika orang Jawa menyebutnya dengan nama ketilang atau genthilang, orang Sunda memanggilnya cangkurileung.

Burung ini berukurang sedang, dengan ukuran tubuh sekitar 20 cm. Bagian punggung dan ekornya berwarna cokelat kelabu, sedangkan sisi bawahnya bagian tenggorokan, leher, dada, dan perut berwarna putih keabu-abuan. Sedangkan bagian kepala si burung yang sering berbunyi nyaring ini berwarna hitam, dan tunggingnya berwarna putih.

Tersebar luas di Tiongkok dan kawasan Asia Tenggara, kecuali Malaysia, juga pulau Jawa serta Bali, burung ini menjadi ikon Bandung.

Bunga Patrakomala

Casalpinia pulcherrima atau Patrakomala merupakan bunga khas kota Bandung. Bunga ini adalah bunga yang banyak tumbuh di kota Bandung sebagai tanaman pinggir jalan dan tanaman hias.

Berasal dari Amerika Selatan, bunga ini disebut juga kembang merak, merak-merakan, patramenggala, merak ngigel, atau kembang abang di daerah lain. Bunganya berwarna merah dan kuning, yang terlihat mirip dengan buntut burung merak yang sedang dikembangkan. Dengan tinggi sekitar dua sampai empat meter, bunga ini juga berkhasiat untuk penyembuhan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER