FESYEN FIGUR

Tak Repot Zuckerberg Punya Banyak Kaus Sama

CNN Indonesia
Selasa, 11 Nov 2014 17:47 WIB
"Anda akan kaget mengetahui ada banyak kemeja sama," kata lelaki Mark saat sesi tanya jawab di markas Facebook di California.
Mark Zuckerberg memakai kaus yang sama setiap hari demi menghindari waktu yang menurutnya akan terbuang sia-sia. (Reuters/ Adnan Abidi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mark Zuckerberg sebelumnya pernah berkomentar tentang seragam jins dan kaus kesehariannya. Dia memuji pembuat film The Social Network yang menaruh perhatian sebegitu detail atas penampilan dirinya. Bos Facebook itu menjelaskan untuk pertama kalinya alasan di balik lemari bajunya yang tidak menarik.

"Anda akan kaget mengetahui ada banyak kemeja sama," kata lelaki 30 tahun tersebut saat sesi tanya jawab di markas Facebook di California seperti dilaporkan dari laman Independent.

Pada 2012 dia mengaku, dia menyimpan sekitar 20 kaus di laci lemari bajunya. "Pertanyaan ini sederhana, tapi sebetulnya berbicara tentang bagaimana kita berpikir tentang tanggung jawab untuk masyarakat."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mark mengaku merasa benar-benar beruntung karena saat bangun pagi dia dapat membantu dan melayani satu miliar orang. "Saya merasa seperti tidak melakukan pekerjaan saya jika menghabiskan energi pada hal-hal konyol atau sembrono."     
 
Zuckerberg memiliki kekayaan bersih sekitar US$ 33 miliar atau sekitar Rp 400 triliun. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat penjualan global tahunan retail fesyen Gap.

Dengan uang sebanyak itu, dia sulit sekali untuk membeli kaus yang lebih bergaya. Menurutnya, untuk hal-hal kecil dia akan membuat keputusan kecil juga. "Apa yang kita pakai atau kita makan untuk sarapan membuat Anda lelah dan menghabiskan energi," katanya.

Ternyata, apa yang dikatakan Zuckerberg benar. Tidak seperti publik figur lain, Zuckerberg menghemat ruang otaknya yang berharga dengan mengabaikan keputusan sepele.

Bagi beberapa orang, termasuk Steve Jobs (polo leher), Bono (kacamata hitam), Tom Wolfe (jas putih), dan Homer Simpson (kaus putih, celana biru), busana monoton menjadi bagian dari merek pribadi. Namun bagi Zuckerberg, itu adalah rencana bisnis. 

Para ilmuwan menaruh banyak waktu untuk mempelajari pilihan, dan bagaimana hal itu memengaruhi kinerja. Kathleen Vohs, profesor pemasaran di University of Minnesota, mengajukan serangkaian pertanyaan tentang keputusan yang telah dibuat para pembelanja pada hari itu.

Kathleen menemukan, semakin banyak waktu yang diberikan dalam pengambilan keputusan, semakin buruk mereka melakukan tes matematika sederhana.   

Presiden Barack Obama sempat berkomentar dalam sebuah wawancara majalah Vanity Fair pada 2012. "Anda akan melihat saya hanya mengenakan pakaian abu-abu atau biru." Saya mencoba untuk memangkas keputusan.

Saya tidak ingin membuat keputusan tentang apa yang saya makan atau saya pakai karena saya memiliki terlalu banyak keputusan lain untuk dibuat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER