Jakarta, CNN Indonesia -- Ada banyak alasan mengapa orang melajang, termasuk di antaranya belum menemukan orang yang tepat, trauma, atau memutuskan tak ingin menikah. Untuk ‘menghargai’ para jomblo ini, tanggal 11 November dinobatkan sebagai Hari Lajang (
Singles Day).
Hari Lajang merupakan harinya orang-orang yang tidak atau belum memiliki pasangan. Hari Lajang ini digunakan sebagai tandingan dari harinya orang berpasangan alias
Valentine's Day.
Dikutip dari berbagai sumber, tanggal 11 November dipilih sebagai harinya para jomblo karena penulisan tanggalnya dianggap melambangkan kesendirian. Jika ditulis dalam angka, 11 November akan tertulis 11.11, sehingga terlihat seperti sebuah tongkat yang berdiri sendiri, kesepian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah bermulaAda banyak hal cerita yang melatarbelakangi sejarah awal mulanya
Single's Day. Istilah Hari Lajang sendiri bermula dari empat anak muda dari Nanjing University, Tiongkok di tahun 1993.
Keempat anak muda lajang ini merasa hidupnya sangat membosankan. Mereka pun bermain Mahjong (judi Tiongkok). Pada suatu hari, mereka bermain Mahjong dari pukul 11.00 sampai pukul 22.00 waktu setempat.
Tanpa disadari, keempat pria lajang ini bermain di tanggal 11 November. Tradisi hari lajang ini pun menjadi sebuah perayaan yang unik kala liburan sampai saat ini bagi para generasi muda di Tiongkok. Bahkan kini, perayaan lajang ini tak hanya dirayakan secara khusus di Tiongkok, tapi juga di beberapa negara lainnya.
Selamat Hari Lajang!