KELAINAN GENITAL

Hipospadia Bikin Pria Susah Pipis dan Ereksi

CNN Indonesia
Rabu, 12 Nov 2014 13:56 WIB
Hipospadia berdampak sangat besar bagi pria yang mengalaminya. Penderitanya jadi susah buang air kecil, bahkan alat kelaminnya tak mampu ereksi.
Ilustrasi bayi penderita hipospadia (Getty Images/Zurijeta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hipospadia bukanlah kondisi yang umum dialami pria. Hanya satu dari 300 pria yang mengalaminya. Tapi dampak yang dirasakan sangat besar. Pria jadi susah buang air kecil, bahkan alat kelaminnya tak mampu ereksi.

Hipospadia adalah suatu kondisi di mana pembukaan uretra atau lubang kencing berada di bagian bawah penis, bukan di ujung kepala penis. Uretra adalah tabung yang dilalui urine agar bisa mengalir dari kandung kemih hingga keluar dari tubuh.

Tingkat keparahan kondisi ini bervariasi. Pada kondisi yang ringan, lubang kencing terletak di dekat kepala penis. Pada kondisi yang cukup parah, lubang kencing berada di dasar penis. Bahkan dalam kondisi sangat parah, lubang kencing berada di dalam atau di bawah skrotum (testis). Pada kondisi ini, ukuran uretra sangat pendek hingga membuat ukuran kelamin juga memendek (mikro penis).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir dari Mayoclinic, berikut gejala hipospadia:

1. Pembukaan uretra di lokasi selain ujung penis
2. Penis melengkung ke bawah
3. Hanya bagian atas penis yang tertutup kulup
4. Penyemprotan abnormal saat buang air kecil.

Penyebab

Hipospadia hadir pada saat lahir (kongenital). Alasan yang tepat tidak diketahui dengan pasti. Kadang-kadang hipospadia diwariskan dari orang tua.

Saat penis berkembang pada janin laki-laki, hormon tertentu merangsang pembentukan uretra dan kulup. Hipospadia terjadi ketika ada kerusakan pada aksi hormon ini, menyebabkan uretra berkembang abnormal.

Beberapa penelitian menunjukkan mungkin ada peningkatan risiko hipospadia pada bayi laki-laki yang dilahirkan oleh wanita yang hamil saat usia tua, di atas 40 tahun.

Ada juga beberapa spekulasi tentang hubungan antara paparan pestisida saat hamil dan hipospadia, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini.

Kapan harus ke dokter?

Kebanyakan bayi dengan hipospadia didiagnosis segera setelah lahir saat masih di rumah sakit. Namun, hipospadia yang lebih ringan dapat diabaikan.

Hubungi dokter jika Anda melihat pembukaan uretra atau lubang kencing anak laki-laki Anda tidak berada di ujung penis, kulup belum sepenuhnya berkembang, atau penis membentuk kurva ke bawah.

Jika hipospadia tidak diobati, seorang anak akan kesulitan untuk buang air kecil. Selama masa dewasa, hipospadia yang tidak diobati juga dapat menyebabkan kesulitan dalam mencapai ereksi.

(Lihat juga: Hipospadia, Saat Pria Tak Bisa Pipis Berdiri)

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER