KASUS KESEHATAN

Detergen Mirip Permen, Ratusan Anak Keracunan

CNN Indonesia
Rabu, 12 Nov 2014 05:38 WIB
Seorang anak meninggal tahun lalu karena keracunan detergen hingga produsen disarankan mengemas detergen dengan cara yang lebih aman.
Ilustrasi ruang rawat. (CNN Indonesia / Gettyimages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penelitian menunjukkan lebih dari 700 anak di Amerika Serikat keracunan detergen dalam dua tahun belakangan. Anak-anak ini mengira bungkus detergen yang kecil ini sebagai mainan atau permen. Angka tersebut merupakan jumlah anak yang dibawa ke rumah sakit. Beberapa di antaranya mengalami dampak yang serius, seperti koma dan kejang.

Mayoritas berusia di bawah enam tahun dan tidak mengalami dampak yang serius. Namun, seorang anak meninggal tahun lalu karena keracunan detergen dan ini menyebabkan para peneliti menyarankan produsen agar mengemas detergen dengan cara yang lebih aman.

Beberapa pabrik telah mengubah kemasan dan label detergen agar lebih aman bagi anak-anak. Penelitian menemukan kasus ini jadi sedikit lebih berkurang setelah kemasannya diubah. Produk detergen saat ini dijual dalam bentuk cairan yang berwarna-warni sehingga tampak menarik bagi anak-anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keracunan tersebut menyebabkan luka di bagian mulut, kerongkongan, dan mata. Anak-anak yang mengira kapsul detergen sebagai mainan biasanya memasukkan kapsul tersebut ke mulut mereka atau tidak sengaja tersemprot cairan detergen ini.

Dalam penelitian ini, ditemukan 144 anak mengalami luka di bagian mata, 30 anak mengalami koma, sementara 12 lainnya kejang-kejang. Terpaparnya produk pembersih kepada anak-anak merupakan salah satu alasan tertinggi kasus keracunan pada anak.

Pada 2012, kasus penelanan kapsul detergen ini mencapai enam persen dari 110 ribu keluhan terkait anak-anak dan produk pembersih, berdasarkan data American Association of Poison Control Centers. Para ahli mengatakan kemasan detergen yang baru menyebabkan lebih banyak masalah serius.

Jessica Morin mengatakan anak perempuannya yang berusia sembilan bulan menderita keracunan karena neneknya memasukkan kapsul detergen ke mulut anaknya, Marlow, karena mengira itu adalah mainan. Marlow beberapa kali muntah serta menjalani berbagai tes, tetapi dokter mengatakan tidak ada masalah serius. "Kami sangat beruntung. Sekarang kami sudah tidak menggunakan kapsul detergen itu lagi di rumah kami," katanya.

Para peneliti meninjau data dari 2012-2013 dari pusat kontrol keracunan setempat. Secara keseluruhan, ada 17.230 keluhan mengenai tertelannya kapsul detergen oleh anak-anak, yang menyebabkan sebanyak 769 anak dirawat di rumah sakit.

Gary Smith, pemimpin penelitian mengatakan di rumah sakitnya ada dua kasus baru -- anak-anak yang mengalami masalah pernapasan dan yang butuh perawatan intensif. The Consumer Product Safety Commission mengatakan orang tua sebaiknya tidak meletakkan detergen di tempat yang bisa dijangkau anak-anak.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER