Jakarta, CNN Indonesia -- Koki selebriti yang terkenal karena kata-kata pedasnya saat memasak membuka sebuah restoran baru di London, Heddon Street Kitchen. Di malam pembukaannya saja, restoran ini sudah penuh dipesan pelanggannya secara
online. Sang pelanggan misterius memesan 100 meja di dalam restorannya.
Namun kebanggaan dan kesenangan ini nyatanya hanya menyenangkannya sesaat. Pasalnya, reservasi ini ternyata reservasi palsu. "Kami memiliki 140 meja pesanan, namun 100 kursi ternyata kosong karena pesanan
online," kata Ramsay saat wawancara di The Jonathan Ross Show.
Ketika ditanya apakah ada orang yang ingin menghancurkan bisnisnya, juri Masterchef Amerika ini tak menampiknya. "Saya pikir ini semua sudah dalam level iri hati," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini membuat Ramsay kecewa, ia pun merasa ini adalah hal yang disengaja. Tak hanya Ramsay, staffnya pun juga tak kalah kecewa. "Iya ini adalah sebuah sabotase. Ini adalah sebuah hal yang buruk, dan seperti yang terlihat, hal ini membuat staf saya kecewa dan frustasi. Saya ada di sana untuk menyemangati mereka dan memastikan kalau kami tetap fokus," ujar Ramsay.
Meski yakin bahwa pemesanan palsu ini disebabkan oleh salah satu rivalnya, namun ia tidak menyebutkan restoran mana yang harus disalahkan.
Sulitnya merintis bisnis restoranKoki sekelas Gordon Ramsay ternyata mengakui kalau membangun restoran memang tak mudah. "Membangun sebuah restoran membutuhkan kerja keras. Kritik datang dan pergi, para blogger berdatangan dan mereka adalah orang yang potensial. Ini membutuhkan waktu 2,5 bulan untuk memantapkan diri," katanya menjelaskan.
Restoran terbarunya berada di Regent Street's Food Quarter, London, Inggris. Dengan adanya restoran ini, Gordon Ramsay Group sudah memiliki 12 restoran di London dan 24 restoran di seluruh dunia.