KABAR FESYEN

Bulu Palsu, Pilihan Aman Penuh Gaya

CNN Indonesia
Jumat, 28 Nov 2014 16:46 WIB
Saat ini, bulu palsu telah jadi pilihan para desainer. Stella McCartney dan Christopher Raeburn adalah para desainer yang memilih menggunakan bahan bulu palsu.
Ilustrasi (Getty Images/Voyagerix)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah hampir 20 tahun Kate Moss dan Cindy Crawford berpose telanjang untuk kampanye anti bulu binatang yang dijalankan PETA. Slogannya berbunyi, ‘Kami lebih baik telanjang daripada mengenakan bulu binatang.’ 

Penggunaan bulu binatang dalam dunia fesyen memang selalu menimbulkan kontroversi. Bagi sebagian orang, bulu binatang melambangkan kemewahan dan merupakan gaya yang tak lekang waktu. Oleh karena itu, meski prosesnya penuh kekejaman, masih banyak orang yang rela menghabiskan banyak uang untuk pakaian yang terbuat dari bulu binatang.

Namun saat ini, bulu palsu telah jadi pilihan para desainer. Stella McCartney, Christopher Raeburn, Calvin Klein dan Tommy Hilfiger adalah para desainer yang memilih menggunakan bahan bulu palsu. Bulu palsu kemudian menjadi lahan bisnis yang besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Unreal Fur misalnya, merupakan label dari Australia yang memfokuskan diri pada usaha ini. Dengan kemajuan teknologi, para produsen ini bisa membuat bulu paslu terlihat seperti asli.

Banyak manfaat yang diperoleh. Salah satunya adalah terhindarnya mereka dari isu-isu etis terkait kekejaman pada binatang.

Di Inggis, Faux England juga membuka usaha serupa di bidang ini. Bahan yang berkualitas dan keterampilan tangan jadi hal yang diutamakan.

Bukan hanya menggunakan bulu palsu sebagai pakaian luar, saat ini bulu palsu juga digunakan untuk aksesori. Berbagai macam topi juga menggunakan bahan-bahan imitasi tersebut.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER