Bali, CNN Indonesia -- Di antara deretan toko penjaja barang-barang seni di Jalan Monkey Forest, Ubud, Bali, ada sebuah gerai mungil yang menyempil. Sekilas, tak ada yang berbeda dan istimewa dari gerai yang didominasi warna putih yang terkesan
cozy itu.
Hanya ada papan kecil di depan pintu yang menjadi penanda: HOME MADE JAM & SALT. Tapi jangan salah, gerai itu sudah pernah dikunjungi aktris Hollywood. Julia Roberts kedapatan membeli selai di tengah syuting film
Eat, Pray, Love yang rilis 2010.
 Kou Cuisine, penjual selai buatan rumahan di Ubud |
Roberts saat itu berjalan-jalan sendiri ke jantung Ubud, saat istirahat dari pengambilan gambar. Ia lalu tertangkap kamera berbelanja di gerai selai itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kou Cuisine nama gerai itu. Berbeda dengan toko-toko lain yang memamerkan busana pantai dan pernak-pernik nan eksotis, Kou Cuisine menawarkan stoples-stoples kaca kecil yang ditumpuk rapi di etalase. Isinya selai dengan berbagai rasa.
Begitu masuk, pengunjung akan disambut stoples kaca berjajar rapi di sebelah kiri. Ada yang dibungkus kantong rajut warna-warni, dimasukkan dalam tas kertas imut, ada pula yang dikemas seperti kado. Semua isinya masih sama: selai rumahan.
"Ini resep dari istrinya yang punya, dia orang Jepang. Tapi suaminya orang Bali. Dibuatnya juga di Bali semua," kata salah satu penjaga gerai pada CNN Indonesia saat ditemui di Bali, Sabtu (29/11).
Biasanya, kata dia, selai dibuat sebulan sekali di daerah Tabanan. Selai kemudian dikemas di gerai, lalu sekaligus dipasarkan di sana. Ada beragam rasa yang ditawarkan, di antaranya: susu karamel, apel dan kayu manis, anggur, nanas dan jambu, serta mangga.
"Yang paling favorit susu karamel sama apel dan kayu manis," kata penjaga itu menerangkan.
Jika ingin merasakan, masing-masing varian selai ada di meja yang terletak di tengah ruangan. Disediakan stik kayu untuk mencicipinya. Rasa legit langsung menggigit saat susu karamel menyentuh lidah. Begitu pula anggur serta apel dan kayu manis yang dicoba CNN Indonesia.
Diterangkan penjaga gerai, selai dengan rasa buah tahan selama enam bulan jika penutup stoplesnya belum dibuka. Sedang selai susu karamel, selama belum dibuka akan tahan setahun. Jika sudah dibuka, baik selai buah maupun susu karamel tahan selama satu setengah bulan.
 Ragam selai buatan rumahan di Kou Cuisine |
Kou Cuisine sudah berdiri sejak 2008. Saat Roberts berkunjung ke sana, gerai itu makin kondang. Baik wisatawan lokal maupun domestik berburu ke sana mencoba selai yang juga disukai Roberts. Harga per stoples selai dibanderol Rp 40 ribu.
Jika ditambah kemasan kado, menjadi Rp 55 ribu. Kantong rajutnya dijual Rp 20 ribu, sedang tas kertas imutnya Rp 4 ribu. Selai itu bisa menjadi oleh-oleh sekaligus hadiah unik untuk orang terdekat.
Bukan hanya selai, Kou Cuisine juga menjual garam dapur, garam mandi, sabun, apron, juga celana santai. Meski tempatnya mungil dan lokasinya menyempil, Kou Cuisine tetap diburu dan mampu membuat pengunjung betah berlama-lama.