PERAN ORANG TUA

Memperdebatkan Cuti Ayah dalam Mengasuh Bayi

Windratie | CNN Indonesia
Rabu, 03 Des 2014 07:49 WIB
Bulan ini, di Inggris dikeluarkan aturan baru yang memungkinkan orang tua membagi tugas membesarkan anak di tahun pertama kehidupan bayi mereka.
Demi mengasuh si buah hati, ayah pekerja juga berhak mendapatkan cuti. (Getty Images/LiudmylaSupynska)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lima bulan setelah puterinya lahir, Todd Bedrick mengambil cuti beberapa hari dari pekerjaannya sebagai akuntan. Dikutip dari laman New York Times, perusahaan tempat Todd bekerja Erns & Young, menawarkan cuti ayah yang dibayar. Todd putuskan mengambil enam minggu cuti, jumlah maksimum, setelah isterinya Sarah kembali bekerja.

Todd belajar bagaimana menidurkan bayi yang gelisah tidur di dadanya. Lalu duduk diam selama satu jam menghindari bayi mungilnya terbangun. Dia belajar untuk membekukan dan mencairkan ASI dari pompa isterinya.

Setiap hari pada jam makan siang, dia mengantarkan puterinya ke tempat Sarah mengajar agar dia bisa merawatnya. Di pengujung hari, dia pulang, Todd menyerahkan bayinya, dan terkulai lemas di sofa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seberapa besar orang menyadari peran orang tua dalam mengasuh anak? Bulan ini, di Inggris dikeluarkan aturan baru yang memungkinkan orang tua membagi tugas membesarkan anak di tahun pertama kehidupan bayi mereka.

Shared Parental Leave berarti, orang tua dapat mengajukan permohonan cuti bersama. Upah cuti masing-masing bayi adalah 12 bulan. Namun setelah waktu minimal, yakni dua minggu bagi ibu, pasangan usia subur dapat membagi waktu bersama, mengasuh bayi selama enam bulan, berdasar kesepakatan mereka. 

Rupanya aturan baru tersebut tidak sepenuhnya didukung. Menurut survei terhadap 1.000 laki-laki dan perempuan yang bekerja di sebuah perusahaan website pekerjaan Glassdor, hanya seperempat dari laki-laki sepakat orang tua harus membagi rata pekerjaan mengasuh anak.

Sementara, 10 persen mengatakan mereka akan mengambil waktu cuti maksimal dari aturan baru tersebut. 

Berubahnya peran sosial keluarga

Ilmuwan sosial yang mempelajari keluarga dan pekerjaan mengatakan, orang-orang seperti Todd, yang mengambil peran awal dalam kehidupan anak-anak mereka, cenderung terlibat lebih selama tahun-tahun mendatang, anak-anak mereka juga akan lebih sehat.

Istri-istri juga mendapat keuntungan. Ketika suami mereka mengambil cuti, hal itu berdampak pada penurunan depresi pasca melahirkan. Meski begitu, ada pesan yang dititipkan para peneliti.

Mengambil libur untuk kewajiban keluarga, termasuk cuti, mempunyai efek negatif jangka panjang pada karir lelaki. Mereka akan dibayar lebih kecil, dan melewatkan promosi jabatan.

Peran perempuan dalam masyarakat dan ekonomi berubah selama setengah abad terakhir. Hari ini, 70 persen perempuan yang memiliki anak di rumah adalah perempuan bekerja, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Inggris. Namun baru-baru ini peran laki-laki mulai berubah signifikan. Cuti ayah adalah contoh paling jelas tentang hal tersebut.

“Masih ada stigma tentang orang-orang yang mengatakan, 'anak-anak saya lebih penting daripada pekerjaan saya’,” kata Scott Contrane, sosiologi dari Universitas Oregon. Namun, faktanya saat ini perempuan jauh lebih mungkin sebagai pencari nafkah utama.

Peran sosial berkembang, laki-laki dan perempuan pada akhirnya bisa mengubah budaya kerja. Sulit bagi para pimpinan perusahaan memperlakukan laki-laki dan perempuan secara berbeda berdasarkan peran gender.

(win/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER