Bayi Obesitas Berisiko Diabetes dan Serangan Jantung

Jakarta, CNN Indonesia -- Di masyarakat, jamak ditemukan ibu hamil yang, sengaja atau pun tidak, mengonsumsi makanan lebih banyak dari porsi sebelum hamil. Alasannya sederhana, karena ibu hamil memberi makan dua orang (bahkan mungkin lebih).

Namun ternyata, porsi makan yang berlebih dapat menyebabkan ibu menjadi kelebihan berat badan sekaligus meningkatkan risiko obesitas pada bayi.

Para ahli kesehatan kini tengah menyoroti pendekatan baru dalam perang melawan obesitas, yakni menargetkan pada calon ibu agar menghindari melahirkan dengan anak yang kelebihan berat badan.

Bayi yang mengalami obesitas memiliki risiko terserang penyakit seperti diabetes dan penyakit jantung. Sekitar 30 persen bayi mengalami obesitas. Angka tersebut belum mengalami penurunan meski kampanye sehat mendesak konsumsi makanan sehat dan anjuran berolahraga lebih banyak pada anak telah digalakkan.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Forum Bayi dan Balita di Inggris pekan lalu menunjukkan bahwa berat badan dan nutrisi ibu memiliki efek jangka panjang pada berat badan dan kesehatan bayinya. Ibu yang mengalami obesitas cenderung akan memiliki anak yang juga akan terkena obesitas di kemudian hari.

"Kita harus menaruh perhatian pada siklus awal kehidupan untuk memengaruhi nutrisi makanan yang dikonsumsi mulai dari janin hingga usia pra sekolah," kata Atul Singhai dari University College London seperti dilansir dari Guardian, Senin (1/12). Atul Singhai sendiri adalah profesor yang ahli dalam bidang pediatri.

Hal senada juga diungkapkan oleh ahli kesehatan lain Lucilla Poston, dari King College London. Menurut Lucilla, ibu hamil akan lebih sehat bila tetap mengkonsumsi makanan sesuai porsi diet normal.

"Langkah terakhir yang harus ibu hamil lakukan adalah makan untuk dua orang," ucapnya.

Selama kehamilan, ibu harus mengontrol konsumsi lemak jenuh.