FENOMENA KOTA BESAR

Mencari Peluang Kerja Lewat Meditasi

Windratie | CNN Indonesia
Kamis, 04 Des 2014 13:47 WIB
Mengapa meditasi cocok bagi pengusaha dan eksekutif? Meditasi adalah alat yang membantu meningkatkan produktivitas.
Ilustrasi meditasi (Thinkstockphotos)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meditasi punya dampak baik bagi karier Olivia Chow. Di bulan pertama dia menghadiri Ziva Meditation di 38th Street, New York, peramal tren fesyen itu bertemu Noel Rohaye, desainer pakaian yang membantunya mencari pekerjaan baru. Kemitraan terjalin, mereka berdua menciptakan lini pakaian yang akan diperkenalkan tahun depan.

Minggu selanjutnya pertemuan dilakukan di apartemen Olivia. Pertemuan bisnis mereka dimulai dengan meditasi singkat. Mereka merencanakan pemasaran, bahan kain, dan sketsa pakaian.

Bagi Olivia, meditasi lebih dari ketenangan pikiran. Meditasi adalah bahan bakar untuknya bekerja. Belakangan ini, tiga rekan meditator menyewanya, mereka ingin Olivia membuatkan sebuah pakaian dengan desain khusus. “Saya membuat jaringan ke manapun saya pergi,” kata Olivia seperti dikutip dari laman New York Times.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barangkali dua konsep ini kurang kompatibel. Sebuah praktik kuno meditasi dan dentum jantung orang-orang New York yang mencari kesempatan lain. Saat ini, studio meditasi menjadi pusat kegiatan baru untuk membangun jaringan, kasarnya mencari pekerjaan.

Sulit menenangkan pikiran di kota, di mana mencari taksi saja ibarat persaingan olahraga berdarah di New York. Lantas, kenapa tidak hilangkan sedikit stres, mencari peluang keuangan baru, bersama teman-teman bermeditasi yang berempati.

Ben Basyar, pengusaha teknologi, menghadiri empat acara jaringan bisnis dalam seminggu. Secara tak sengaja dia mendapat sebuah undangan dari sebuah tempat meditasi, yang baru dibuka bulan lalu.

Di sana, tak hanya investor potensial yang dia temui, tapi lima penguji beta untuk aplikasi barunya. Investor-investor lain bahkan memperkenalkan Basyar ke pemodal lain.

Gelombang jaringan kesadaran di New York berawal dari seorang teknokrat penggemar kafein berat, yang tinggal di Silicon Valley. Soren Gordhamer, tinggal di Santa Cruz, California, 30 kilometer sebelah barat dari markas Facebook dan Google. Soren sebelumnya bekerja untuk Richard Gere di badan amal Healing the Divide, berafiliasi dengan Gere Foundation.

Pada 2009, Soren mendirikan Wisdom 2.0, konferensi yang diselenggarakan di San Francisco, dihadiri para pengusaha teknologi yang tak hanya bersemangat meningkatkan kesadaran pikiran, tapi juga investasi dolar.

Soren memimpin mereka bermeditasi, memandu mereka mengeksplorasi kasih sayang dan kesadaran di era digital. Dua tahun lalu, Soren membawa konfrensi tersebut ke New York, memberi julukan baru, Wisdom 2.0 Business. Lebih dari 400 orang hadir Oktober lalu.

Mengapa meditasi cocok bagi pengusaha dan eksekutif? Meditasi adalah alat yang membantu meningkatkan produktivitas. Pikiran yang tenang akan lebih mudah mengenali peluang bisnis tak terduga, siap bereaksi dengan lebih cerdik.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER